Kerap Kena Hoaks hingga Isu Bangkrut, BPJS Gandeng Pelajar jadi Duta

- Duta Muda akan sosialisasi BPJS Kesehatan.
- Minat anak muda pada produk BPJS Kesehatan masih rendah.
- Duta Muda BPJS Kesehatan sebagai agent of change.
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, menyoroti maraknya disinformasi yang kerap menyudutkan BPJS Kesehatan. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang salah memahami peran dan tanggung jawab BPJS, sehingga isu kecil dapat berkembang menjadi persepsi negatif.
“Banyak hoaks beredar tentang hal-hal negatif BPJS, padahal tidak seperti itu. Ada masalah sedikit, BPJS yang disalahkan. Lalu kok dokternya telat, obatnya kok kosong, itu bukan BPJS.' Gitu, kesalahannya. 'BPJS bangkrut.' Lah gimana BPJS tidak bangkrut? BPJS sehat, gitu. Ini semua karena ketidaktahuan,” tegasnya di Gedung BPJS Kesehatan, Rabu (19/11/2/2025).
1. Duta Muda akan sosialisasi BPJS Kesehatan

Untuk itu, BPJS Kesehatan mengembangkan program Duta Muda sejak jenjang SMP, SMA, hingga perguruan tinggi agar edukasi tentang JKN dapat berlangsung lebih awal dan berkelanjutan. Dia mencontohkan penggunaan aplikasi Mobile JKN harusnya mampu mengurangi antrean rumah sakit, namun belum dimanfaatkan optimal karena kurangnya literasi.
“Harusnya tidak antre, sambil tidur saja bisa. Tapi banyak yang tidak tahu. Di sinilah Duta Muda berperan menjelaskan kepada kelompoknya dan masyarakat,” katanya.
2. Minat anak muda pada produk BPJS Kesehatan masih rendah

Ghufron mengatakan literasi digital Gen Z cukup baik namun minat informasi terhadap JKN masih rendah.
“Literasi digitalnya bagus, tapi ketertarikan pada JKN belum. Mereka tertarik pada selebriti, politik, dan lainnya, tapi belum pada BPJS Kesehatan. Masih ada yang bertanya, ‘Saya sehat, kenapa harus ikut BPJS? Kenapa harus iuran?’ Itu aneh,” ujarnya.
3. Duta Muda BPJS Kesehatan sebagai agent of change

Menurutnya, inilah alasan mengapa kehadiran Duta Muda BPJS Kesehatan sangat penting untuk membawa isu kesehatan dan gotong royong ke ruang percakapan generasi muda. Ia menilai, para duta ini tidak hanya hadir secara seremonial, tetapi harus mampu menjadi penggerak perubahan dan agen edukasi yang efektif di tengah pesatnya arus informasi digital.
“BPJS Kesehatan senantiasa berupaya menyelenggarakan layanan kesehatan yang berkualitas, merata, dan berkelanjutan, meskipun tidak mudah dan ada banyak tantangan. Kerja sama seluruh pihak sangat diperlukan, termasuk generasi muda sebagai Agent of Change,” ujarnya.















