Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPJS Kesehatan: JKN Jadi Pendorong Kesejahteraan dan Ekonomi Indonesia

Warga memanfaatkan layanan BPJS Keliling untuk pendaftaran aplikasi mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan di kawasan Dispendukcapil Semarang, Kamis (20/7/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)
Warga memanfaatkan layanan BPJS Keliling untuk pendaftaran aplikasi mobile Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS Kesehatan di kawasan Dispendukcapil Semarang, Kamis (20/7/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • Program JKN berperan dalam menurunkan angka kemiskinan dan memperluas akses layanan kesehatan.
  • PDB per kapita naik, jumlah lapangan kerja tercipta, dan angka harapan hidup nasional meningkat berkat Program JKN.
  • BPJS Kesehatan melibatkan generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam mensosialisasikan manfaat Program JKN.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sejak diselenggarakan pada 2014 lalu, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kian berdampak positif bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya memberikan perlindungan dari risiko biaya berobat, program yang dikelola BPJS Kesehatan ini juga mendorong akses layanan kesehatan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Kepala Humas BPJS Kesehatan Rizzky Anugerah mengatakan, berbagai capaian tersebut menunjukkan bahwa Program JKN telah menjadi bagian penting dari pembangunan sosial ekonomi Indonesia. “JKN membuat kualitas hidup masyarakat membaik, akses pelayanan kesehatan terbuka luas, sehingga angka harapan hidup meningkat. Ini bukti nyata bahwa kesehatan bukan hanya urusan medis, tetapi juga investasi bagi kemajuan bangsa,” ujar Rizzky, Jumat (14/11).

1. Masyarakat dapat terhindar dari kemiskinan

Petugas BPJS Kesehatan, Anita memberikan informasi kepada warga yang memanfaatkan layanan BPJS Keliling saat mengurus pendaftaran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kawasan Pasar Tradisional Johar Semarang, Jumat (14/7/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)
Petugas BPJS Kesehatan, Anita memberikan informasi kepada warga yang memanfaatkan layanan BPJS Keliling saat mengurus pendaftaran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kawasan Pasar Tradisional Johar Semarang, Jumat (14/7/2023). (IDN Times/Dhana Kencana)

Berdasarkan hasil kajian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), implementasi Program JKN berperan dalam menurunkan angka kemiskinan, hingga memperluas akses layanan kesehatan. Jumlah masyarakat yang terhindar dari kemiskinan berkat adanya perlindungan JKN meningkat dari 1,16 juta orang pada 2016 menjadi 5,7 juta orang pada 2022.

“Artinya, masyarakat tidak lagi jatuh miskin hanya karena terbebani biaya berobat. Dulu masih muncul stigma bahwa orang miskin dilarang sakit, tapi sekarang stigma tersebut berubah menjadi orang sakit dilarang bayar, karena biaya pengobatan dijamin BPJS Kesehatan. Siapa pun, dari kota hingga pelosok, punya hak yang sama untuk sehat,” tegasnya.

Dari sisi ekonomi, lanjut Rizzky, BPJS Kesehatan turut menjadi motor penggerak pertumbuhan nasional. Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita naik dari Rp1 juta per tahun pada 2016 menjadi Rp1,1 juta per tahun pada 2019, sementara jumlah lapangan kerja yang tercipta mencapai 3,25 juta orang pada 2023 dengan nilai output ekonomi sekitar Rp316 triliun.

“Perputaran dana kesehatan di rumah sakit, apotek, hingga tenaga medis menciptakan efek berantai bagi ekonomi daerah. Program JKN bukan hanya menjaga kesehatan rakyat, tapi juga menyehatkan perekonomian,” ujar Rizzky menegaskan.

2. Peningkatan angka harapan hidup nasional

Kantor layanan BPJS Kesehatan Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Kantor layanan BPJS Kesehatan Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)

Rizzky menambahkan, dampak positif JKN juga tercermin pada meningkatnya angka harapan hidup (AHH) nasional dari 70,9 tahun pada 2013 menjadi 73,9 tahun pada 2023. Ia menilai, peningkatan ini mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam membangun masyarakat yang lebih sehat dan berdaya saing.

Dengan berbagai dampak positif tersebut, Rizzky menegaskan bahwa Program JKN perlu terus mendapatkan dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Edukasi dan penguatan pemahaman perlu dilakukan agar masyarakat memahami manfaat dan mekanisme program ini secara menyeluruh.

Seperti upaya digitalisasi yang dilakukan melalui Pelayanan Administrasi melalui WhatsApp (PANDAWA) di nomor 08118165165, dan BPJS Kesehatan Care Center 165 penting diketahui oleh masyarakat. Inovasi tersebut dapat membantu mengurangi antrean, mempercepat proses layanan, dan memastikan masyarakat tetap mendapatkan layanan meski berada jauh dari kantor cabang.

“Semakin tinggi pemahaman masyarakat, semakin besar pula keberhasilan Program JKN dalam memberikan perlindungan kesehatan yang berkeadilan,” ujarnya.

3. Libatkan generasi muda

Kantor pusat BPJS Kesehatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Kantor pusat BPJS Kesehatan di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Untuk memperluas jangkauan sosialisasi, BPJS Kesehatan juga melibatkan generasi muda melalui ajang Duta Muda BPJS Kesehatan yang menggandeng siswa-siswi SMA/SMK/MA sederajat di berbagai daerah. Program ini bertujuan mencetak agen perubahan yang mampu menjadi jembatan edukasi antara BPJS Kesehatan dan masyarakat.

“Duta muda kami bukan hanya simbol, tapi motor penggerak. Mereka menjadi wajah baru BPJS Kesehatan yang mengedukasi masyarakat dengan bahasa generasi mereka sendiri. Dengan semangat dan kreativitas anak muda, kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa bergotong royong lewat JKN adalah bagian dari kepedulian sosial yang harus dijaga lintas generasi,” tutupnya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us

Latest in News

See More

Tensi Meningkat, Jepang Terbitkan Peringatan bagi Warganya di China

19 Nov 2025, 03:02 WIBNews