Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kesaksian Hendra Saat Tangani Abu Bakar Ba'asyir di Nusakambangan

IDN Times/Dini Suciatiningrum

Jakarta, IDN Times - Selama menjabat sebagai Koordinator Lapas se- Nusakambangan dan Cilacap sekaligus Kalapas Batu, Nusakambangan, Hendra Eka Putra menyimpan banyak cerita dan pengalaman soal kehidupan narapidana di penjara dengan pengamanan super maksimum itu. 

Satu di antaranya adalah pengalaman ketika menangani mantan terpidana teroris Abu Bakar Ba'asyir (ABB).

"Ustaz Abu Bakar Ba'asyir merupakan orang yang mempunyai prinsip teguh dan keras, di antaranya hanya mau setia pada Allah SWT dan tidak akan mematuhi aturan atau pun ideologi lain," ucap Hendra di Lapas Kelas I Cipinang, Senin (14/10) lalu.

1. Narapidana teroris butuh penanganan khusus

ANTARA FOTO/Idhad Zakaria

Hendra mengatakan, narapidana teroris membutuhkan penanganan dan pendekatan berbeda dengan narapidana lain.

"Jika disamakan dengan napi lain maka mereka (napi teroris) akan mudah menyebarkan bibit-bibit radikalisme pada napi lain," ungkapnya.

2. Selalu mengikuti pengajian Abu Bakar Ba'asyir

Ilustrasi penjara (IDN Times/Dini suciatiningrum)

Hendra mengungkapkan, dia selalu mengikuti pengajian Abu Bakar Ba'asyir untuk mengetahui isi ceramah pengajian tersebut.

Laki-laki kelahiran Padang, Sumatera Barat ini yakin tidak akan terpapar paham radikal, karena dia hanya meyakini apa yang dia yakini.

"Saya ditanya Ustaz Abu Bakar Ba'asyir mengapa ikut pengajian saya, saya jawab 'Ustaz apa bedanya Islam saya dengan ustaz, kan sama,'" begitu jawaban Hendra saat itu.

3. Napi teroris biasanya ibadah sendiri

(Lapas Cipinang) IDN Times/Dini Suciatiningrum

Hendra menambahkan, soal ibadah napi teroris mempunyai tempat ibadah sendiri dan tidak bercampur dengan narapidana lain.

"Jika narapidana yang patuh pada NKRI ada masjid sendiri, napi teroris biasanya mereka ibadah sendiri," ujarnya.

4. Abu Bakar Ba'asyir pandai bercanda

ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Menurut Hendra, Abu Bakar Ba'asyir merupakan orang yang pandai bercanda. Dia mencontohkan, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Handoyo Sudrajat  pernah bertanya kepada Abu Bakar Ba'asyir  mengapa Hendra tidak dipanggil thogut, sementara semua jenderal dipanggil thogut.

"Saat itu Pak Dirjen PAS tanya, Pak Ustaz mengapa gak manggil kalapas thogut, Pak Ustaz bilang kalau saya bilang dia thogut saya disel lagi gak keluar lagi," ungkap Hendra menirukan perkataan Abu Bakar Ba'asyir.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us