Kesaksian Nelayan Lihat Gelombang Tsunami 15 Meter Hancurkan Desanya

Jakarta, IDN Times - Seorang nelayan menjadi saksi mata dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, pada Sabtu (22/12) lalu. Jumani (38), seorang nelayan di perairan Pantai Kunjir, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, mengaku menyaksikan gelombang tsunami setinggi 15 meter menghancurkan tiga desa sekitarnya, yaitu Sukaraja, Kunjir, dan Way Muli.
1. Tiang listrik tertutup gelombang tsunami

"Tiang listrik yang ada di pinggir jalan tertutup dengan gelombang laut. Diperkirakan ketinggian mencapai hingga 15 meter," kata Jumani saat ditemui di Pegunungan Rajabasa, Lampung Selatan, seperti dilansir Antara, Kamis (27/12).
Asli, sapaan akrabnya mengatakan, 30 menit sebelum kejadian dia bersama tiga rekannya sedang memancing menggunakan perahu di tengah laut perairan Kunjir. Saat itu, ia melihat dengan jelas semburan dari puncak Gunung Anak Krakatau disertai percikan api.
2. Gunung Anak Krakatau semburkan api, kemudian datang ombak besar

Menurut Jumani, Gunung Anak Krakatau menyemburkan api sebanyak tiga kali. Setelah itu Gunung Anak Krakatau berhenti menyembur, dan beberapa menit tidak mengeluarkan aktivitas seperti biasanya.
"Sekitar lima menit berhenti, kemudian datang gelombang air dari arah barat dengan ketinggian 15 meter. Saya kemudian langsung teriak memberi isyarat kepada warga bahwa ada tsunami. Saya tahu teriakan saya pasti tidak terdengar, tapi saya berupaya agar ada yang mendengar," katanya.
3. Gelombang tsunami meratakan desa di pesisir pantai

Di depan matanya, gelombang tsunami menyapu bibir pantai sebanyak tiga kali dengan ketinggian yang sangat dahsyat.
Saat gelombang pertama berlalu, air laut dalam keadaan surut sedalam tujuh meter. Pada kedua kalinya, gelombang tsunami kembali menyapu bibir pantai dengan ketinggian melebihi dari gelombang pertama.
"Saat saya berada di tengah, air surut sampai tujuh meter. Kemudian keluar air dari karang. Tapi untuk kedua dan ketiga kalinya ini, gelombang laut menyapu dari arah tengah tempat surutnya air itu. Saya dari tengah laut dekat Gunung Rajabasa tidak kelihatan lagi saking tingginya," kata dia.
4. Tsunami berlangsung 30 menit

Jumani mengatakan, kejadian mengerikan tersebut hanya berlangsung selama 30 menit.
Saat terjadi tsunami, dia berada di tengah laut sekitar pukul 21.00 WIB hingga berakhir gelombang laut pada pukul 21.30 WIB.
"Saat kejadian saya menangis memikirkan ibu saya di rumah yang sedang sakit, tapi Alhamdulillah sekali sebanyak 20 keluarga semuanya selamat. Hanya rumah saja yang hancur," kata dia.