Khofifah Ungkap Sempat Temui Massa 30 Menit Sebelum Grahadi Dibakar

- Khofifah bersama Pangdam bertemu perwakilan massa sebelum kericuhan pecah, menyayangkan insiden pelemparan molotov di Gedung Grahadi.
- Perwakilan mahasiswa diajak ke Polrestabes Surabaya untuk memastikan tuntutan agar rekannya bisa kembali ke keluarga masing-masing diproses pada malam itu juga.
- Lebih dari 100 orang mendapatkan perawatan setelah insiden tersebut, dan biaya pengobatan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur.
Jakarta, IDN Times - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyayangkan insiden pelemparan molotov di Gedung Negara Grahadi, Surabaya.
Dia menyebut gedung yang menjadi cagar budaya itu ikut terdampak, padahal beberapa saat sebelumnya dirinya telah berdialog langsung dengan perwakilan massa.
"Kita semua prihatin bahwa bagian barat gedung Grahadi ternyata dilempari molotov juga padahal kira-kira 30 menit sebelumnya saya bersama Pangdam menemui perwakilan yang aksi," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (1/9/2025).
1. Massa sebelumnya minta rekannya dibebaskan

Khofifah menjelaskan, sebelum kericuhan pecah dirinya bersama Pangdam sempat menemui para mahasiswa yang melakukan aksi. Mereka duduk bersama di jalan untuk berdialog. Khofifah pun menyayangkan aspirasi mereka.
"Kita pun duduk di jalan bersama-sama yang saya tanya mereka menuntut apa, oh kawan-kawannya yang sedang ditahan di Poltabes supaya dikeluarkan," sebutnya.
Menurut Khofifah, dirinya langsung menghubungi Kapolda Jawa Timur di hadapan para perwakilan aksi. Bahkan, mahasiswa yang hadir menyatakan siap menjadi saksi dan diajak bersama-sama menuju Polrestabes.
2. Perwakilan mahasiswa diajak ke Polrestabes

Setelah berkomunikasi, Khofifah bersama Pangdam dan perwakilan mahasiswa berangkat ke Polrestabes Surabaya. Dia memastikan tuntutan massa agar rekannya bisa kembali ke keluarga masing-masing diproses pada malam itu juga.
"Jadi saya, Pangdam dan perwakilan mahasiswa bersama-sama ke Poltabes untuk memastikan kawan-kawan yang mereka maksud itu pada malam itu juga bisa kembali ke keluarga masing-masing," ujarnya.
Beberapa di antara yang ditahan ternyata masih berusia 15-16 tahun dan masih duduk di bangku SMP maupun SMA. Karena alasan keamanan, Kapolda memutuskan agar mereka tidak dilepaskan malam itu dan diserahkan langsung kepada anggota keluarga.
"Jadi yang malam itu sampai dini hari ya sampai setengah 2 yang anggota keluarganya sudah datang menjemput semua dipulangkan," tuturnya.
3. Khofifah pastikan perawatan korban ditanggung pemprov

Selain itu, ia juga memantau kondisi korban yang dirawat di rumah sakit. Menurutnya, lebih dari 100 orang sempat mendapatkan perawatan, dan hingga kini ada dua orang dirawat di RS Saiful Anwar dan dua orang di RSUD Dr. Soetomo.
Khofifah memastikan seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh Pemprov Jawa Timur. Dia menyebut kondisi mereka saat ini dalam keadaan baik.
"Saya pastikan mereka semua di dalam pembiayaan Pemprov Jawa Timur karena dua-duanya juga RS-nya Pemprov Jatim, semua Insya Allah dalam keadaan baik," tambahnya.