KND: Aksesabilitas Jemaah Haji Disabilitas Masih Kurang

Madinah, IDN Times - Wakil Kepala Komisi Nasional Disabilitas (KND), Deka Kurniawan, aksesibilitas jemaah haji diasabilitas belum ideal, meskipun pemerintah Indonesia dan Arab Saudi berkomitmen terhadap kelompok disabilitas.
"Belum aksesibel. Kami temukan di lapangan banyak kasus-kasus disabilitas tetap mengalami hambatan. Bahkan sampai ada disabilitas yang digotong, digendong, untuk dinaikkan ke bus misalnya," ujar Deka, saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Madinah, Selasa (20/5/2025).
"Dan itu kan justru menunjukkan itu belum aksesibel," sambungnya.
1. Aksesibilitas jemaah haji disabilitas dinilai masih kurang

Deka menyebut aksesibilitas untuk jemaah haji disabilitas belum sempurna. Idealnya, aksesibilitas yang baik, jemaah haji bisa melakukan ibadah secara mandiri.
"Yang namanya aksesibel itu adalah gak perlu digituin (dibantuin). Memang kami akui, tidak juga bisa kami pungkiri bahwa pemerintah Saudi maupun pemerintah Indonesia ada komitmen untuk melakukan," kata dia.
Salah satu indikator aksesibilitas jemaah haji yang baik, kelompok disabilitas seperti mereka yang menggunakan kursi roda, bisa berjalan secara mandiri.
"Tapi jumlah yang disediakan, salah satunya bus yang bisa mengangkut disabilitas kursi roda, yang ada liftnya naik ke bus itu cuma sedikit. Sementara, kita tahu jumlahnya ribuan orang yang menggunakan kursi roda," kata dia.
"Sehingga kalau pertanyaannya tadi adalah tentang bagaimana fasilitas, sarana, aksesibilitas, ini menurut kami masih sangat kurang," lanjut Deka.
2. Bukan ranah pemerintah Indonesia

Deka mengatakan Komisi Nasional Disabilitas telah mengkomunikasikan masalah ini dengan Kementerian Agama (Kemenag), hanya saja ini bukan di ranah pemerintah Indonesia.
"Kami juga perlu sampaikan secara objektif kepadanya, ketika kami mengkomunikasikan ini kepada Kementerian Agama, ini memang juga menjadi keprihatinan mereka. Hanya saja, ini memang bukan ranah pemerintah Indonesia. Nah, tadi makanya pemilihan itu dilakukan sedemikian rupa, nanti seharusnya betul-betul meliputi aspek aksesibilitas," kata dia.
Namun, menurut Deka, aksesibilitas bukan sekadar disabilitas fisik, tetapi juga disabilitas lainnya, seperti disabilitas netra. Mereka harus ada guiding block-nya, dan harus ada petunjuk jalan, begitu juga untuk akomodasi yang layak yang memang disediakan pemerintah Arab Saudi.
"Di samping tentu saja, dari Indonesia juga harus bisa memperkuat perspektif disabilitas, dengan menyediakan apa yang menyediakan kebutuhan disabilitas. Artinya, kalau tema besar yang diusung adalah ramah lansia dan disabilitas, harusnya juga betul-betul dihitung berapa banyak disabilitas lansia yang akan ikut," kata dia.
"Berapa kebutuhan pendampingnya, apa saja yang perlu disediakan. Dan ini yang belum dilakukan, tapi gak ada masalah, karena ini kan proses belajar ya, kita akan mengalami peningkatan," sambungnya.
3. Pelayanan BP Haji diharapkan lebih baik lagi

Deka berharap pelayanan dari Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) nanti, meningkat lebih baik dari tahun ini.
"Insyaallah ini akan jadi lebih baik, berdasarkan pengalaman yang kita temukan di lapangan seperti ini," ujar dia.
Komisi Nasional Disabilitas juga bersyukur tahun ini dilibatkan secara resmi dalam pelaksanaan ibadah haji, meski beberapa tahun sebelumnya juga sudah dilibatkan secara tidak resmi.
"KND dilibatkan untuk mendampingi pelaksanaan haji dengan tema ramah lansia dan disabilitas. Tapi dua tahun sebelumnya, di 2023 dan 2024, kami juga sudah terlibat mendampingi, walaupun memang belum resmi," kata dia.
"Karena di 2024, kami berangkat bukan bersama dengan Kementerian Agama, tapi berangkat bersama dengan swasta, haji khusus. Kami diberangkatkan di fasilitas-fasilitas itu, jadi dukungan kami memang akhirnya lebih banyak ke haji khusus. Tap, isu yang kami angkat di 2024 itu, mencuat ketika saya mendampingi Menteri Agama Gus Yakut waktu itu, mengunjungi salah seorang jemaah haji disabilitas netra, Putri Aura namanya, yang memang memiliki cerita yang sangat human interest tinggi," kata dia.