Komnas Harap Jumlah Kandidat Menteri Perempuan Prabowo Lebih Banyak

- Ketua Komnas Perempuan berharap lebih banyak perempuan di kabinet Prabowo-Gibran
- Perhatian pada kapasitas individu, bukan hanya identitas keluarga atau latar belakang
- Minta media untuk menyoroti keunggulan dan kompetensi para calon menteri perempuan
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Nasional Perempuan (Komnas Perempuan) Andy Yentriyani berharap jumlah kabinet di pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bisa menempatkan lebih banyak perempuan di dalamnya. Dia menyoroti minimnya jumlah perempuan yang bisa dihitung jari saat puluhan kandidat menteri menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara pada 14-15 Oktober 2024.
"Berharap tentunya, jumlah kandidat yang perempuan ini lebih banyak ya. Ini kan dari seratusan yang dipanggil berapa sih perempuan dan kalau kita lihat dari perempuan kabinet terakhir itu menduduki posisi yang strategis ya, Kemenlu, Kementerian Lingkungan Hidup, Kemenaker, Kemenkeu, selain mungkin yang tipikal ya, KemenPPPA, Kementerian Sosial itu kan yang tipikal banget ya yang diberikan kepada perempuan jadi gak berharap posisi yang strategis itu," kata dia saat dihubungi IDN Times, Jumat (18/10/2024).
1. Soroti bagaimana sosok Veronika Tan dipublikasikan

Dia juga mengatakan, nantinya kapasitas tiap-tiap individu perlu diperhatikan. Dia menyoroti bagaimana saat Veronita Tan hadir di depan publik saat sejumlah kandidat datang ke kediaman Prabowo di Kertanegara.
Tak jarang publik hanya menyorotinya sebagai mantan istri Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Padahal dia punya peran dan prestasinya sendiri sebagai individu. Dia juga dikenal sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta. Serta ada Widiyanti Putri Wardhana, yang dipotret sebagai anak konglomerat tambang masuk bursa menteri Prabowo.
"Maksud saya ini udah kayak kebiasaan ya kita deketin gitu. Jadi kita lupa kompetensi individunya gitu. Kita ngeliatin bapaknya siapa, jadinya kan bukan kompetensinya gitu, mau bapaknya siapa atau kakeknya siapa kalau nggak punya kompetensi enggak punya rekam jejak," kata Andy.
2. Penting untuk rekam profil sesuai keunggulan

Dia berharap media bisa merekam jejak para perempaun itu dengan menunjukkan keunggulan mereka. Profil tiap-tiap perempuan calon menteri ini bisa dilihat dengan kompetensi mereka masing-masing
"Jadi menurut saya sih saya mau titip ke teman-teman media untuk capturing profil-profil mereka dengan juga menunjukkan bahwa mereka ini individu-individu yang punya keunggulan gitu loh dalam kompetensinya," katanya.
3. Sangat gender bias jika lekatkan perempuan dengan identitas lain

Dia melihat, perempuan kerap direkatkan dengan identitas orang lain. Maka hal ini bisa dikatakan sangat gender bias.
"Saya gak tahu, jadi makin lama
orang tuh berada di lingkaran kuasa karena istrinya si ini, anaknya si itu, kayak gitu kan jadinya. Tapi dalam konteksnya Veronika kan itu sangat gender bias," katanya.
Di era Prabowo dikabarkan ada enam calon menteri di dalam kabinetnya. Mereka adalah Widiyanti Putri Wardhana, pimpinan PT Teladan Prima Agro (TPA). Serta ada Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk yang jadi perempuan Papua pertama mengemban jabatan itu. Dia juga mantan staf ahli Kementerian Dalam Negeri. Kemudian ada Arifah Choiri Fauzi, Sekretaris PP Muslimat NU dia juga dikenal sebagai mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran.
Kembali lagi dengan nama lama, ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Dia kembali dipercaya Prabowo jadi kapten Kementerian Keuangan. Selain itu ada Ketua Yayasan Kanker Indonesia DKI Jakarta Veronica Tan yang juga banyak bekerja sebagai penggerak organisasi sosial. Serta politikus Partai Golkar dan mantan jurnalis Meutya Hafid, dia juga saat ini memimpin Komisi I DPR.