Korlantas Polri: Tilang Jadi Senjata Kami Selama Operasi Zebra

- Korlantas Polri memprioritaskan ETLE ketimbang tilang selama operasi zebra pada 17-30 November 2025.
- Pelanggar yang terekam melalui ETLE mencapai 95.827, naik 596 persen dibanding tahun sebelumnya.
- Data kecelakaan lalu lintas turun lima persen, dengan penindakan 95 persen menggunakan ETLE dan lima persen menggunakan skenario tilang.
Jakarta, IDN Times - Korlantas Polri memprioritaskan ETLE ketimbang tilang selama pelaksanaan operasi zebra pada 17-30 November 2025.
Hal ini disampaikan Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Agus memaparkan, sedikitnya ada 95.827 pelanggar yang terekam melalui ETLE pada h+7 operasi zebra 2025. Jumlah ini naik 596 persen atau 82,059 dibanding tahun 2024.
Ia juga memaparkan, data kecelakaan lalu lintas turun hanya mencapai 81 kejadian (turun lima persen) hingga h+7. Korban meninggal dunia juga turun 28 persen di operasi zebra.
"Tahun lalu Etle hanya 13.000. Sekarang kami baru 7 hari 95 ribu. Etle kita kedepankan," ujar Agus menerangkan dalam rapat.
Agus mengatakan, tilang masih menjadi senjata bagi Polantas di lapangan selama operasi berlangsung meskipun porsi penegakkan hukumnya terus diperkecil.
"Tilang kita porsinya kecil kami tidak mau ada transaksional di tilang. Tapi tilang itu penting itu senjata kami, kami bisa sita kendaraan. Tetapi porsi penegakan hukum di jalan ini kami perkecil," kata Agus.
Ia menambahkan, penindakan selama operasi zebra 95 persen menggunakan ETLE dan lima persennya menggunakan skenario tilang. Namun ia memastikan proses penindakan dilakukan secara humanis karena polantas tetap mau menjadi sahabat bagi masyarakat.
"Jadi kami bersahabat dengan pelanggar. Karena pelanggar sahabat kami juga. Ini yag sudah kami lakukan shg kami harus melakukan kegiatan ini dg simpatik jadi kami tidak ditakuti lagi tapi semuanya saudara polantas," tuturnya.


















