KPU Targetkan Angka Partisipasi Pemilu 2019 Capai 77 Persen

Jakarta, IDN Times – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menargetkan angka partisipasi pemilih bisa mencapai 77,5 persen di pemilihan umum (Pemilu) 2019. Angka tersebut dinilainya sudah realistis dengan harapan KPU untuk meningkatkan jumlah partisipasi pemilih.
“Target partisipasi mencapai 77,5 persen. InsyaAllah,” ujarnya di Monumen Nasional (Monas) Jakarta, Selasa (18/9).
Menurut Arief angka tersebut sudah masuk dalam kategori yang bagus jika dibandingkan dengan pengalaman-pengalaman dari sejumlah negara demokratis yang ada di dunia.
1.Semakin banyak orang sadar mengenai pemilu

Arief mengatakan, di beberapa negara demokratis sekalipun angka partisipasi pemilihnya lebih rendah dari yang ditargetkan oleh KPU. Banyak orang semakin sadar untuk memberikan hak suaranya pada pemilu.
“Oh memang ini saya harus memilih, oh ini saya gak bisa memilih. Jadi dia tidak gunakan hak pilihnya dan keputusannya tidak memilih itu dengan kesadaran yang penuh juga, bukan karena intimidasi bukan karena dilarang bahkan bukan karena uang,” katanya.
2.Negara dengan angka partisipasi pemilih capai 100 persen karena pemilu sebagai kewajiban

Sementara itu, Arief juga mengatakan negara-negara demokratis dengan angka partisipasi mencapai 100 persen dikarenakan aturan yang menyatakan bahwa pemilu itu wajib. Sehingga semua warga negara pun harus memberikan hak suaranya pada pemilu.
“Nah, biasanya kalau partisipasi 100 persen, itu ada dua kemungkinan yaitu negaranya yang mewajibkan pemilu dan negara itu, mohon maaf ya, yang otoriter,” ucapnya.
3.Indonesia memberikan hak kepada warga negara untuk memberikan hak suara

Target angka partisipasi pemilih yang tidak mencapai 100 persen ini dikarenakan oleh dalam pemilu semua warga negara memiliki hak pada pilihannya dan bukan wajib untuk memilih.
“Kalau di negara yang wajb pemilu itu angka partisipasinya di atas 90 persen,” jelasnya.
Gimana nih guys, sudah siap menentukan pilihan di Pemilu 2019 kan?