Lakukan Demo, Warga Luar Batang Sebut Ahok Pencuri dan Ejek Polisi

Bergabung dan menjuluki diri sebagai "Laskar Kampung Luar Batang", warga Luar Batang yang didominasi remaja berbondong-bondong demo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (3/5).
Pendemo ingin Ahok turun jabatan.

Seperti dilansir Kompas.com, para pendemo mulai memadati Balai Kota pukul 10.00 WIB dan langsung meneriakkan nama Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Mereka ingin Ahok turun dari jabatannya akibat penggusuran yang dilakukan Pemprov terhadap tempat tinggal mereka.

Selain itu, Ahok juga disebut sebagai maling dan melanggar UUD 1945. Meski mereka tidak menyebutkan secara spesifik pasal mana yang dimaksud.
Polisi dan Satpol PP yang berjaga pun kena imbasnya.

Demonstran pun tidak ketinggalan menghina polisi dan satpol PP yang berjaga di depan Balai Kota. Para demonstran bertanya kepada para polisi dan satpol PP, berapa besar uang yang dibayar oleh Ahok dan para demonstran bilang bahwa mereka bersedia membayar polisi dan satpol PP tiga kali lipat.

PNS yang sedang bekerja dalam Balai Kota pun diejek dengan disebut pengecut karena tidak berani melawan kebijakan Ahok. Rustam Effendi pun disebut-sebut sebagai PNS yang berani, kemudian lagi-lagi berteriak bahwa mereka siap membayar para PNS.
Ahok baru tiba setelah demo berlangsung 45 menit.

Pukul 10.45 WIB, Ahok baru tiba di Balai Kota dan terlihat dialihkan melalui pintu belakang dekat halaman gedung DPRD. Ahok baru kembali setelah meresmikan ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) di Kalideres, Jakarta Barat.
Ahok sendiri menanggapi demo tersebut sebagai hal yang biasa. Ahok menambahkan bahwa demo tersebut adalah hal normal dan hak rakyat untuk menyampaikan aspirasi padanya.