Peliknya Penyaluran Bansos Pemerintah di Rumah Susun Harum Tebet

Hanya 6 orang dari 80 KK di RT ini yang dapat bansos

Jakarta, IDN Times - Pembagian bantuan sosial (bansos) yang tidak merata dirasakan oleh warga Rumah Susun Harum Tebet, Jakarta Selatan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua RT 04 RW 08, Ita.

Dia menjelaskan bahwa bantuan sosial baru tiba pada Jumat (24/4). Bantuan tersebut adalah bantuan pertama yang diberikan semenjak masa tanggap darurat dan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ditetapkan di DKI Jakarta.

“Baru pas puasa hari pertama dapatnya, harusnya empat kali tapi ini baru satu kali,” kata Ita kepada IDN Times, Senin (27/4).

1. Hanya 6 warga di RT Ita yang mendapat bantuan sosial

Peliknya Penyaluran Bansos Pemerintah di Rumah Susun Harum TebetIlustrasi (Facebook.com/AniesBaswedan)

Dari seluruh RW yang terdiri dari 320 kelapa keluarga, bantuan hanya diberikan sebanyak 53 paket. Padahal, dituturkan Ita, dari 80 kepala keluarga yang ada di RT-nya, hanya 6 orang saja yang mendapatkan bantuan sosial.

“Tetapi di RW kami masih banyak yang diisi lebih dari 2 kk per unit. Jadi sedikit ribet berapa total keseluruhannya," ujarnya.

Hal ini diakui Ita membuat dia sedih dan merasa kasihan kepada warganya yang lebih membutuhkan. Walau pun benar bantuan yang diberikan pemerintah telah sesuai isinya, namun bagi Ita, hal itu tidak setara dengan anggaran yang dikeluarkan untuk bansos.

“Rp149.500 kali berapa orang itu gak seberapa dibanding anggaran itu,” ujar dia.

2. Ita bantu data ulang warganya supaya mendapat bantuan sosial

Peliknya Penyaluran Bansos Pemerintah di Rumah Susun Harum TebetSituasi Rumah Susun Harum Tebet (Dok. Istimewa)

Ita tidak menampik banyak warganya yang merasa kecewa karena tidak kebagian bansos. Maka dari itu, Ita sebagai Ketua RT berusaha sebaik mungkin untuk kembali mendata warganya yang tidak menerima bantuan dan menanyakan keadaan ekonominya selama pandemik virus corona berlangsung.

“Saya tanya, kamu gimana ekonomi, kerja gak?,” kata dia menirukan ucapannya kepada warga.

3. Sampai rogoh kantong sendiri untuk bantu warganya

Peliknya Penyaluran Bansos Pemerintah di Rumah Susun Harum TebetSituasi Rumah Susun Harum Tebet (Dok. Istimewa)

Melewati masa krisis saat menghadapi COVID-19, Ita mengaku sampai harus merogoh kocek sendiri guna membantu warganya yang tidak tersentuh bansos dari pemerintah. Ita tidak segan membeli beberapa kebutuhan pangan bagi warga di RT-nya yang memang dalam kategori susah dan sakit.

"Sudah terbaring, cuma terbaring sepuluh tahun, saya belikan sedikit," jelasnya lagi.

Baca Juga: Pembagian Bansos, Mensos Minta Warga Gotong-Royong

4. Kebingungan soal koordinasi antara perangkat desa

Peliknya Penyaluran Bansos Pemerintah di Rumah Susun Harum TebetSituasi Rumah Susun Harum Tebet (Dok. Istimewa)

Selain pembagian yang tidak merata, Ita juga merasa geram karena sinkronisasi antara perangkat desa yang ternyata tidak sesuai dan tidak berurutan. Dia mengaku bahwa pihak kelurahan saja bingung dengan informasi pembagian bansos.

Lurah kerap bertanya kepada mereka yang berada di tingkat RT dan RW terkait penerimaan bansos, begitu pula sebaliknya.

“Lurah tanya, sudah dapat belum (bansos) RW ini, sudah dapat belum RT ini, kan gak jelas,” ujar Ita.

5. Kecewa dengan bansos yang baru diberikan satu kali

Peliknya Penyaluran Bansos Pemerintah di Rumah Susun Harum TebetIlustrasi bansos DKI Jakarta (Instagram/@Aniesbaswedan)

Ita juga merasa bahwa Perumda Pasar Jaya tidak bertanggung jawab sepenuhnya untuk memberikan bansos kepada warga. Dia dan RT lainnya kerap dibuat menunggu ketika menanyakan informasi soal bansos yang tidak kunjung datang.

Terhitung, seharusnya bansos diberi empat kali, namun Ita mengklaim bahwa pihaknya baru menerima satu kali bansos. Namun ketika ditanya, selalu diminta bersiap saja.

“Diaturlah, ke RW, ke Pak Lurah. Jangan dia sendiri yang kerja jadi seperti ini,” kata Ita.

Kini Ita berharap agar warganya bisa mendapatkan bantuan yang merata di tengah himpitan ekonomi dan keadaan pandemik virus corona.

6. Pemprov DKI janjikan bansos empat kali

Peliknya Penyaluran Bansos Pemerintah di Rumah Susun Harum TebetIlustrasi bansos DKI Jakarta (Instagram/@Aniesbaswedan)

Ketua II Gugus Tugas Pemprov DKI Jakarta Catur Laswanto, menjelaskan bahwa bantuan terdiri dari paket pangan hingga masker.

"Bantuan yang diberikan berupa beras 5 kg (satu karung), sarden (dua kaleng kecil), minyak goreng 0,9 liter (satu pouch), biskuit (dua bungkus), dua masker kain, dan sabun mandi (dua batang)," kata Catur melalui keterangan tertulis, Minggu (12/4).

Catur juga menjelaskan bahwa bansos tersebut langsung diantar ke rumah warga. Sehingga tidak ada warga yang berkumpul untuk mengambil bantuan, agar meminimalkan potensi penularan COVID-19.

Bantuan ini akan diberikan sebesar Rp600 ribu per keluarga dan akan dibagi menjadi empat kali dengan harga per paket bansos sebesar Rp149.500.

Baca Juga: Bansos Belum Merata, Mensos: Mekanisme Pendataan Diserahkan ke Daerah

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya