Mahfud MD Tak Yakin Budi Gunawan Kena Resuffle Buntut Demo Berujung Ricuh

- Sosok Budi Arie dinilai layak untuk diganti dari kabinet
- Mahfud nilai Prabowo pilih menteri tak lagi berdasarkan balas budi politik
Jakarta, IDN Times - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, mengaku terkejut ketika mengetahui salah satu menteri yang dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto adalah Budi Gunawan. Sebab, dari sudut politik, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu kerap disebut dekat dengan Megawati Soekarnoputri.
"Kalau dari sudut politik, (saya) agak kaget juga ya. Tapi, saya tidak tahu pertimbangannya kenapa mengganti Pak BG (Budi Gunawan). Ini termasuk yang paling menggagetkan karena di reshuffle ini, ada nama Pak BG yang muncul," ujar Mahfud dikutip dari akun YouTube Mahfud MD Official pada Selasa (9/9/2025).
Menurut dia, terlalu sederhana bila alasan mencopot Budi karena dianggap tak mampu mengendalikan situasi di Tanah Air pascademo besar-besaran di sejumlah wilayah. Sosok Budi yang diharapkan tampil di ruang publik untuk menenangkan sering kali justru menghilang.
"Karena kan orang tidak harus tampil juga. Bisa juga koordinasi dilakukan diam-diam. Apalagi latar belakang Pak BG kan intel, mantan kepala badan intelijen. Kan gak harus rame-rame bicara ke publik. Saya kira alasannya karena pertimbangan politis lain lah," kata dia.
1. Sosok Budi Arie dinilai layak untuk diganti dari kabinet

Di sisi lain, Mahfud menilai sosok Budi Arie layak untuk dicopot dari posisi sebagai Menteri Koperasi. Sebab, Budi termasuk menteri yang telah didesak publik agar segera diganti. Apalagi setelah namanya ikut disebut terkait kasus penghalangan pemblokiran situs judi online.
"Kapabilitasnya kan memang tidak ada (sebagai menteri). Apa yang dikerjakannya kan juga tidak jelas dan memberi kemajuan. Kecuali sangat simbolik," kata Guru Besar Hukum Tata Negara dari Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu.
Kedua, kata Mahfud, kasus yang menyangkut Budi Arie saat masih menjabat Menkominfo masih terus diproses hukum. Penyidikannya tidak bisa dilepaskan dari sosok Budi Arie.
"Biar bagaimana pun, orang tidak akan percaya (dia tidak terlibat). Masalahnya belum jelas. Oleh sebab itu harus ada langkah lain dari penegakan hukum agar kasus judi online di Kemenkominfo dibuka seterang-terangnya," kata dia.
2. Mahfud nilai Prabowo pilih menteri tak lagi berdasarkan balas budi politik

Mahfud juga menilai perombakan kabinet kali kedua pada 2025 sudah tidak lagi didasari kepentingan politis. Prabowo dinilai ingin menempatkan orang yang lebih tepat di posisinya.
Namun, khusus untuk pergantian Menteri Keuangan, Sri Mulyani sudah dinilai sosok yang tepat dan memiliki integritas. Namun, Sri Mulyani sudah menduduki posisi Menkeu selama 15 tahun.
"Sehingga, itu tidak terlalu bagus juga. Kan perlu kader. Mungkin itu dalam rangka kaderisasi agar tidak stagnan. Apalagi kalau isu itu benar bahwa Sri Mulyani sudah berkali-kali mengajukan permohonan pengunduran diri. Bahkan, terkait kasus demo, saya dengar sudah dua kali mengajukan ingin mundur ke Presiden," kata dia.
3. Prabowo diyakini masih akan melakukan reshuffle lagi

Mahfud juga yakin perombakan kabinet masih akan terjadi lagi. Apalagi Oktober mendatang menjadi penanda satu tahun masa berkuasanya Prabowo.
"Kan janjinya satu tahun (akan ada evaluasi). Mungkin di bulan Oktober akan terjadi reshuffle berikutnya," kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.
Menurut Mahfud, publik belum puas Prabowo hanya mengganti lima menteri. Mahfud juga yakin Prabowo sudah mencatat apa yang menjadi masalah masyarakat.
"Kan dari dulu saya mengatakan Pak Prabowo itu pintar, cerdas dan bacaannya banyak. Pasti tahu semua, apa masalahnya dan bagaimana cara menyelesaikannya. Lalu, tahapan-tahapannya kapan dilakukan dan bagaimana perlu melakukannya, Pak Pabowo pasti tahu," kata dia.