Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mantan Direktur PDAM Tulungagung Tersangka Kasus Korupsi

Kantor Kejaksaan Negeri Tulungagung, IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Kantor Kejaksaan Negeri Tulungagung, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tulungagung, IDN Times - Mantan Direktur PDAM Tirta Cahaya Agung Tulungagung, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi oleh Kejaksaan Negeri setempat. Tersangka berinisial HR (61) ini, diduga melakukan korupsi proyek jaringan pipa dalam program Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Hingga saat ini pihak Kejaksaan masih menghitung jumlah nominal kerugian negara yang diakibatkan oleh tersangka.

1. Tersanga korupsi dana program MBR 2016-2018

Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tulungagung, Agung Tri Radityo. IDN Times/ istimewa
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Tulungagung, Agung Tri Radityo. IDN Times/ istimewa

Kasi Intel Kejari Tulungagung, Agung Tri Radityo menerangkan MBR merupkan program rutin PDAM setiap tahun yang didukung oleh anggaran dana hibah pemerintah. Program ini ditujukan kepada keluarga berpenghasilan rendah yang selama ini belum terjangkau oleh layanan pipa PDAM. Pemerintah memberikan potongan harga untuk pemasangan titik baru pada program tersebut. "Program ini selalu ada setiap tahun, tersangka melakukan korupsi dalam kurun waktu tahun 2016-2018," ujarnya, Rabu (22/9/2021).

2. Pinjam bendera CV lain hingga gunakan KTP peserta program untuk dijadikan pekerja

Kantor PDAM Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Kantor PDAM Tulungagung. IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Berdasarkan hasil penyelidikan kejaksaan, modus yang digunakan tersangka dalam dugaan korupsi ini adalah dengan mengerjakan proyek tersebut secara pribadi. Sesuai pertauran seharusnya proyek MBR ini dikerjakan oleh rekanan. Namun tersangka meminjam CV milik orang lain dan mengerjakannya sendiri. Selain itu tersangka juga menggunakan KTP peserta program MBR untuk dilaporkan menjadi pekerja dan mendapatkan upah. "Yang menjadi peserta program itu dijadikan seakan-akan merupakan pekerja dan mendapat upah, tapi sebenarnya tidak," terangnya.

3. Kejaksaan temukan 18 titik proyek yang bermasalah

Kantor Kejaksaan Negeri Tulungagung, IDN Times/ Bramanta Pamungkas
Kantor Kejaksaan Negeri Tulungagung, IDN Times/ Bramanta Pamungkas

Tersangka juga menjadi pihak yang membelanjakan bahan untuk proyek tersebut. Namun semua bahan yang digunakan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Belanja (RAB). Selama tahun 2016-2018, pihak kejaksaan menemukan 18 titik proyek pengerjaan program MBR. Nilai proyek setiap titiknya antara Rp 100-200 juta." Untuk sementara tersangka belum kami tahan karena sejauh ini kooperatif, namun tidak menutup kemungkinan ditahan jika dirasa perlu," pungkasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bramanta Pamungkas
EditorBramanta Pamungkas
Follow Us