Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Melihat Dapur Katering Jemaah Haji di Jeddah, Citarasa Indonesia

Dapur katering untuk jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah. (IDN Times/Sunariyah)

Jeddah, IDN Times - Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Panitia Penyelenggara Ibadah Haji 2023, Haryanto, meninjau dapur katering yang menyediakan makanan untuk jemaah haji Indonesia yang mendarat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Arab Saudi, Minggu (18/6/2023).

Kedatangan Haryanto untuk melihat langsung bagaimana sarana prasarana, proses pengolahan, dan penyajian makanan untuk jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah.

Dapur katering di Bandara Jeddah bernama Golden Guest Restaurant. Pemiliknya bernama Fahad Bobsait berdarah campuran Arab Saudi-Indonesia. Karena besar dan kuliah di Indonesia dan juga menikah dengan orang Indonesia, jika berbicara dalam bahasa Indonesia Fahad tidak tampak seperti orang Arab, melainkan orang Indonesia.

Dapur Golden Guest Restaurant terletak di area terminal B Bandara King Abdul Azis Jeddah. Di dapur ini, para chef dari Indonesia meracik makanan yang akan diberikan kepada jemaah sebelum mereka meninggalkan Bandara Jeddah menuju Kota Makkah.

"Saya coba tadi (makanannya), alhamdulillah dari segi nasi bagus, juga ayam dan sayurnya, buahnya. Kita lihat semuanya di dapur, yang prosesnya itu dilakukan langsung di Bandara Jeddah," ujar Haryanto usai meninjau dapur penyedia katering Golden Guest Restaurant.

Dia mengatakan, Golden Guest Restaurant harus bisa menyediakan makanan yang fresh untuk semua jemaah haji Indonesia yang mendarat di Jeddah. "Jika dalam 1 hari ada kurang lebih 20 kloter dengan 7.644 orang jemaah, jadi Golden Guest harus siap menyajikan konsumsi untuk jemaah haji dalam sehari kurang lebih 20 kloter," ujar Haryanto.

1. Makanan untuk jemaah haji di Bandara Jeddah diracik koki dari Indonesia

Dapur katering untuk jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah. (IDN Times/Sunariyah)

Untuk memenuhi kebutuhan makanan jemaah haji Indonesia, pemilik Golden Gues menerjunkan 70 karyawan pada musim haji tahun ini, di mana 11 orang di antaranya merupakan chef atau koki dari Indonesia.

"Kita berkomiteman untuk memakai tenaga lokal (Indonesia), karena kita komitmen untuk mengedepankan cita rasa Indonesia. Karena itu kita membawa koki-koki dari Indonesia, dan yang kita bawa pun koki-koki yang sudah berpengalaman, terlatih," ujar Manajer Operasi Golden Guest Noor Ibrahim Khairullah, yang turut mendampingi dalam peninjauan ini.

Noor Ibrahim mengungkapkan, semua jemaah haji Indonesia yang mendarat di Jeddah mendapat menu makanan yang sama, yang terdiri dari nasi, ayam goreng, sayur campur, buah apel, puding, 1 saset saos, dan air mineral.

"Karena jemaah sekali datang, jadinya menunya itu aja, tidak ganti-ganti," ujar Noor Ibrahim.

2. Sebagai makanan selamat datang, tidak dibedakan lansia dan bukan lansia

Katering untuk jemaah haji saat baru tiba di Bandara Jeddah (IDN Times/Sunariyah)

Terkait menu yang selalu sama, Kadaker Bandara Haryanto mengungkapkan, hal itu karena makanan yang disiapkan bagi jemaah haji Indonesia di Bandara Jeddah bersifat makanan selamat datang.

Karena alasan itu juga, makanan yang disediakan di Bandara Jeddah tidak dibedakan untuk jemaah haji lanjut usia (lansia) dan bukan lansia.

"Karena sifatnya menu welcome, selamat datang, berbeda dengan di Makkah dan Madinah," ucap Haryanto.

3. Bumbu-bumbu didatangkan langsung dari Indonesia

Pemilik dapur katering di Jeddah Fahad Bobsait (kiri), Kepala Daker Bandara Haryanto (kanan). (IDN Times/Sunariyah)

Saat meninjau ke dalam dapur Golden Guest, telihat koki-koki dari Indonesia tengah meracik makanan untuk para jemaah haji Indonesia. Setiap koki memiliki tugas masing-masing, seperti khusus menangani nasi, khusus mengolah sayuran, dan khusus meracik ayam dan menggorengnya.

Seorang chef yang bertugas mengolah ayam bernama Tohir mengatakan, semua bumbu-bumbu yang digunakan untuk ayam goreng berasal dari Indonesia.

"Masaknya dengan cara Indonesia juga," ujar Tohir yang berasal dari Jakarta.

Sementara untuk packing dan distribusi makanan ke jemaah, dilakukan oleh karyawan dari warga setempat.

4. Makanan masih hangat saat dibagikan ke jemaah di dalam bus

Pembagian makanan katering untuk jemaah haji Indonesia di atas bus. (IDN Times/Sunariyah)

Saat pembagian ke dalam bus, makanan masih terasa hangat. Tampak jemaah haji langsung menyantap makanan tersebut setelah dibagikan di dalam bus oleh Kepala Daker Bandara Haryanto.

"Alhamdulillah dari mulai gelombang dua (kedatangan jemaah haji), dari 8 sampai 18 Juni, berjalan baik dan lancar. Memang saya juga selalu menyampaikan harus update setiap saat schedule kedatangan jemaah. Jangan sampai 1 kloter pun tidak mendapatkan konsumsi makan, harus semuanya dapat makan. Koordinasi antara dapur dengan kantor bandara harus dilakukan terus menerus, sehingga jemaah yang tiba di Bandara Jeddah dapat konsumsi, dan alhamdulillah semua berjalan dengan baik," jelas Haryanto. 

"Semoga sampai closing (kedatangan jemaah) tanggal 22 semuanya berjalan dengan baik," lanjutnya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us