Mendikdasmen Berikan Keringanan UAS Tiga Provinsi Terdampak Bencana

- Ruang kelas dan laboratorium sekolahnya hanyut terbawa arus banjir, menyebabkan kebutuhan bantuan mutu pendidikan sangat mendesak.
- Bangunan sekolah hancur total, kepala sekolah berharap untuk direlokasi dan membutuhkan bantuan tenda darurat untuk proses pembelajaran.
- Bantuan moril dan mutu pendidikan dari Kemendikdasmen menjadi penyemangat dan motivasi korban bencana banjir Aceh Tamiang untuk segera bangkit.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, mengunjungi korban di wilayah Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Mu'ti menegaskan keberpihakan kementeriannya atas situasi yang terjadi di Provinsi Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara.
Terkait dengan Ujian Akhir Semester (UAS) yang saat ini sedang berlangsung di berbagai wilayah maka khusus untuk tiga provinsi yang terdampak bencana, Mendikdasmen memberikan solusi keringanan penilaian.
“Mengingat situasi dan kondisi di Kabupaten Aceh Tamiang yang belum memungkinkan melakukan ujian, kami mendorong kepada para guru untuk memberikan penilaian berdasarkan nilai-nilai harian dari para murid. Yang terpenting anak-anak tetap semangat dan memiliki motivasi tinggi untuk belajar," kata Mu'ti dalam keterangan tertulis, Rabu (10/12/2025).
1. Ruang kelas dan laboratorium sekolahnya hanyut terbawa arus banjir

Dalam kunjungan Mu'ti, berdialog dengan sejumlah kepala sekolah mulai dari jenjang TK hingga SMA/SMK. Dalam suasana penuh haru, Mu'ti menyemangati dan memotivasi para kepala sekolah dan korban banjir agar tegar menjalani masa pemulihan pascabencana.
Salah satu penerima manfaat bantuan mutu pendidikan, Kepala SMP Negeri 1 Kualasimpang, Abdul Jalil sangat terharu atas bantuan yang diterimanya. Dengan berlinang air mata, ia bercerita fasilitas ruang kelas dan laboratorium sekolahnya hanyut terbawa arus banjir.
"Akhirnya Kemendikdasmen hadir membersamai kami di Aceh Tamiang. Terima kasih untuk semua bantuan yang diberikan, sungguh sangat berguna untuk kami kembali menata ulang sekolah," ucap Djalil.
2. Bangunan sekolah hancur total

Kepala SD Negeri Babo, Ahmad menuturkan, sekolahnya kini telah hancur total dan berharap untuk dapat direlokasi. Ia menyebut saat ini ia bersama para guru sangat membutuhkan bantuan tenda darurat untuk menyelenggarakan proses pembelajaran.
"Kami sangat berterima kasih Pak Menteri mau hadir di Aceh Tamiang walau berada di wilayah pelosok negeri. Tentunya, bantuan ini sangat berharga bagi kami untuk ke depannya menata kembali proses pembelajaran serta membeli peralatan penunjang sekolah," tutur Ahmad.
3. Bantuan jadi penyemangat dan motivasi korban

Terakhir, Wardiana, Kepala SMK Negeri 3 Kuala Simpang, turut mengucap syukur atas kehadiran Menteri Mu'ti di tengah korban bencana banjir Aceh Tamiang.
"Kami sangat senang pemerintah pusat menaruh perhatian lebih melalui bantuan mutu pendidikan ini. Semoga bantuan ini menjadi penyemangat dan membangun motivasi di sekolah kami untuk segera bangkit," kata Wardiana.
Dalam kesempatan tersebut, Kemendikdasmen memberikan bantuan moril dan mutu pendidikan untuk semua jenjang sekolah. Untuk TK kami berikan 10 juta, SD 15 juta, SMP 20 juta, dan SMA/SMK 25 juta.


















