Menhan Sjafrie Gelar Rapim 2025 Secara Virtual demi Efisiensi Anggaran

- Rapat pimpinan Kemhan dilakukan secara sederhana dengan tema 'Peningkatan Pembangunan Kekuatan Pertahanan Negara' untuk memperkokoh strategi pertahanan Indonesia.
- Menteri Pertahanan menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara Kemhan dengan TNI, serta membahas strategi pertahanan dan anggaran dalam mengelola kekuatan pertahanan.
- Rencana peningkatan anggaran belanja pertahanan hingga 1,5% dari PDB dibahas dalam rapim, namun hal ini tidak mudah karena harus didukung oleh kondisi perekonomian yang stabil.
Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menggelar rapat pimpinan pada Kamis kemarin, di kantor Kementerian Pertahanan. Acara rapim tahun ini dilakukan dengan sederhana tanpa banyak seremonial.
"Proses rapat melalui video conference tidak mengurangi esensi dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini," ujar Sjafrie seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (17/1/2025).
Rapim yang digelar pada Kamis kemarin mengusung tema 'Peningkatan Pembangunan Kekuatan Pertahanan Negara' dan bertujuan untuk memperkokoh strategi pertahanan Indonesia. Strategi itu dibutuhkan untuk menghadapi tantangan global.
"Acara dilaksanakan secara sederhana mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto di dalam sidang perdana Kabinet Merah Putih pada Oktober 2024," tutur dia.
1. Rapat pimpinan menekankan kolaborasi dan sinergi antara Kemhan dan TNI

Lebih lanjut, rangkaian acara rapat pimpinan dimulai dengan arahan dari Menhan Sjafrie. Ia menekankan pentingnya kolaborasi dan singergi antara Kemhan dengan TNI. Selain itu, rapat pimpinan juga membahas strategi pertahanan dan anggaran dalam mengelola dan menunjang kekuatan pertahanan.
"Rapim Kemhan dan TNI kita jadikan navigasi dalam mengemban tugas untuk bangsa dan negara yang berada di pundak kita. Sekaligus sebagai institusi negara dalam melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," kata Sjafrie.
Ia turut menjabarkan terkait revitalisasi organisasi, hal-hal yang perlu diwaspadai, termasuk memberikan penekanan pentingnya keterpaduan tiga matra dalam menghadapi beragam dinamika ancaman serta tantangan bangsa.
"Rapim Kemhan dan TNI tahun ini diharapkan dapat menjadi landasan kuat bagi pengembangan kebijakan pertahanan yang lebih adaptif dan responsif terhadap dinamika global," katanya.
2. Kemhan berencana meningkatkan anggaran belanja pertahanan hingga 1,5 persen

Sementara, salah satu poin yang dibahas di rapim yang digelar secara tertutup adalah peningkatan anggaran belanja pertahanan mencapai 1 persen hingga 1,5 persen dari produk domestik bruto atau PDB. Selama ini, anggaran pertahanan hanya berkisar 0,7 persen-0,8 persen. Sedangkan, idealnya kebutuhan minimal untuk membangun kekuatan pertahanan mencapai 1,5 persen-2 persen dari PDB.
Keterbatasan anggaran pertahanan berdampak signifikan terhadap upaya modernisasi alat utama sistem senjata di Indonesia. Pasalnya, banyak alutsista yang telah usang dan membutuhkan penggantian.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Frega Wenas Inkiriwang menyampaikan, dalam Rapat Pimpinan Kemenhan dan TNI 2025, salah satu poin yang ditekankan adalah rencana menambah anggaran untuk pertahanan dari produk domestik bruto.
3. Kemhan akui untuk peningkatan anggaran belanja pertahanan tidak mudah

Meski demikian, Frega mengakui untuk mewujudkan hal tersebut tidak mudah. Sebab, penetapan belanja pertahanan sebesar 1,5 persen harus didukung oleh kondisi perekonomian yang stabil.
Beberapa program perekonomian pemerintah seperti hilirisasi ekonomi, penguatan investasi, dan ketahanan pangan diyakini akan memberikan dampak baik bagi ketahanan ekonomi Indonesia. Kemenhan mendukung program-program tersebut demi kuatnya kedaulatan negara.
”Secara nilai ini masih dalam proses. Saya tidak bisa menyebutkan karena itu, kan, terkait dengan PDB. PDB, kan, bervariasi, tapi kita bermainnya di alokasi proporsional dari PDB. Kita juga melihat stabilitas nasional kita dengan ekonomi, makanya salah satu poin itu juga yang ditekankan oleh Pak Menhan dalam rapim dengan TNI ini,” kata Frega.