Menkes: 50 Persen Alkes dan Obat Diproduksi di Dalam Negeri Akhir 2023

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan 50 persen obat dan alat kesehatan (alkes) bisa diproduksi di dalam negeri pada akhir tahun 2023.
''Kita ingin memastikan semua vaksin, obat, dan alkes sekurangnya 50 persen bisa diproduksi di dalam negeri. Tadi kita sudah melihat TTD (tandatangan) MOU dari produk bahan baku obat yang tadinya impor, kita sudah dorong agar dapat membeli bahan baku dalam negeri,'' kata Menkes Budi dalam keterangan tertulis, Jumat (4/11/2022).
1. Sektor industri juga harus berkomitmen

Menkes Budi mengatakan mengandalkan komitmen pemerintah saja tidak cukup untuk mengejar target produksi tersebut. Menurutnya, pelaku sektor industri juga harus berkomitmen kuat dalam menangani hal ini.
Maka itu, kementerian kesehatan (kemenkes) akan memberikan insentif bagi industri untuk dapat membangun vaksin dan alkes di dalam negeri.
Pada tahun 2022, kementerian kesehatan (kemenkes) mengalokasikan dana sekitar Rp17 triliun dari Rp38 triliun untuk belanja obat, vaksin dan alat kesehatan produksi dalam negeri. Maka itu, kata Menkes, pada tahun 2023 mendatang akan lebih banyak anggaran yang dikeluarkan.
2. Indonesia mampu memproduksi vaksin dengan teknologi mRNA

Kemenkes menandai komitmen lainnya dengan kemampuan industri Indonesia dalam memproduksi vaksin dengan teknologi mRNA. Menurut Budi Sadikin, kehadiran teknologi tersebut sangat bermanfaat meningkatkan kecepatan Indonesia dalam mengatasi pandemik selanjutnya.
''Sehingga ke depannya, pembuatan vaksin yang tadinya membutuhkan waktu tahunan, kita bisa membangun vaksin dalam 100 hari sudah bisa masuk uji klinis, bisa kita capai dengan kemampuan yang ada di negara kita,'' ujar Menkes.
3. Mewujudkan enam pilar transformasi kesehatan

Menkes berharap semua pihak berhasil mewujudkan enam pilar transformasi kesehatan yang diusung Kemenkes. Hal itu demi keberlangsungan kesehatan masyarakat Indonesia.
"Harus menjadi satu gerakan di mana setiap komponen bangsa bisa mengeluarkan modal sosial untuk meraih mimpi setiap insan kesehatan yang ada untuk memastikan layanan kesehatan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat Indonesia bisa di segala usia," kata Menkes.
Sebagai informasi enam pilar transformasi tersebut adalah transfromasi layanan primer, transformasi layanan rujukan, transformasi sistem ketahanan kesehatan, serta transformasi sistem pembiayaan. Selanjutnya, ada pula transformasi Sumber Daya Manusia (SDM). dan transformasi teknologi kesehatan.