Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mensos Gandeng MenPPA Bentuk Tim Respons Kasus Perempuan dan Anak

Mensos Syaifullah Yusuf dan Menteri PPPA Arifah Fauzi membentuk tim percepatan kasus anak dan perempuan, di Gedung Kemensos, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Jakarta, IDN Times- Kementerian sosial (Kemensos) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA) membentuk tim untuk merumuskan program dan kebijakan bersama rehabilitasi dan pencegahan kekerasan perempuan dan anak.

"Kami berdua telah membentuk tim yang bekerja kurang lebih satu bulan, setelah itu kami tuangkan dalam bentuk MoU," kata Menteri Sosial, Saifullah Yusuf di usai rapat bersama Menteri PPPA di kantor Kemensos, Jakarta, Senin (13/1/2024).

1. Pencegahan kasus kekerasan

ilustrasi mengalami kekerasan dari pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Gus Ipul mengatakan tim tersebut akan merumuskan mekanisme kerja sama yang paten antara Kemensos dan Kementerian PPPA. Hal ini akan menjadi panduan di tingkat lapangan.

"Fokus kita ada dua. Satu, pencegahan. Bagaimana kekerasan itu terjadi, basisnya keluarga," katanya.

2. Edukasi melalui PKH

Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf didampingi Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu saat kunjungan ke penerima manfaat di Kelurahan Bulu Lor, Kecamatan Semarang Utara, Selasa (29/10/2024). (dok. Pemkot Semarang)

Ia memberikan contoh, misalnya Kemensos memiliki Program Keluarga Harapan (PKH). Kementerian PPPA ingin menitipkan agar PKH juga menekankan pentingnya pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Termasuk kekerasan seksual dalam bentuk edukasi, dalam bentuk pemahaman, baik kepada orang tua maupun kepada anak-anak," katanya.

3. Kolaborasi kementerian untuk respons kasus kekerasan

Ilustrasi kekerasan pada perempuan dan anak. (IDN Times/Aditya Pratama)

Lebih lanjut, ia menyebutkan keduanya akan merumuskan program dalam merespons kasus. Selama ini sudah ada respons kasus dua kementerian, tapi belum dituangkan dalam bentuk kerja sama.

"Sehingga, ketika ada kasus-kasus yang menyangkut kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak, maupun hal-hal lain, bisa kita mengerti tugas masing-masing. Kita perkuat kerja sama saja yang selama ini sudah jalan," katanya.

Ia mengatakan Presiden Prabowo mengharapkan tiap kementerian bisa berkolaborasi dan mengintegrasikan program. Dia melihat belakangan ini terdapat sejumlah kasus yang memerlukan respons cepat dan tindak lanjut. Ia berharap perempuan dan anak bisa mendapatkan perlindungan yang utuh. 

"Ke depan kami ingin respons-respons kasus ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kerja Kemensos dan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak," kata Gus Ipul.

4. Membuat program untuk penguatan desa

Mensos Syaifullah Yusuf dan Menteri PPPA Arifah Fauzi membentuk tim percepatan kasus anak dan perempuan, di Gedung Kemensos, Senin (13/1/2025). (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Sementara itu, Menteri PPPA, Arifah Fauzi menyatakan kementerian PPPA memiliki sejumlah program prioritas. Pertama, program Ruang Bersama Indonesia yang berada di tingkat desa. Program ini ditujukan untuk menguatkan desa dan menyelesaikan persoalan-persoalan di tingkat keluarga dan desa. 

"Ruang Bersama Indonesia bukan dilihat secara fisiknya, tapi lebih kepada fungsinya," katanya.

Ia menuturkan kementeriannya juga memiliki program perluasan fungsi Call Center Sapa 129. Ia mengajak pilar-pilar sosial Kemensos untuk bersinergi dalam Ruang bersama Indonesia. Ketiga, program satu data perempuan dan anak berbasis desa.

"Kami berharap kolaborasi ini bisa memperkuat sinergi untuk mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Karena dari survei, kemiskinan paling tinggi adalah perempuan," katanya

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dini Suciatiningrum
Dwi Agustiar
Dini Suciatiningrum
EditorDini Suciatiningrum
Follow Us