Mensos dan Mendiktisaintek Teken MoU Beasiswa Lulusan Sekolah Rakyat

- Dilakukan MoU antara Mensos dan Mendiktisaintek untuk melanjutkan pendidikan tinggi siswa Sekolah Rakyat.
- Gus Ipul menyatakan 6 ribu lebih siswa SMA Sekolah Rakyat akan lulus tahun 2028, dengan opsi kuliah atau bekerja.
- Kesepahaman ini juga menerjemahkan gagasan Presiden Prabowo tentang Sekolah Rakyat di desil 1 dan desil 2 DTSEN.
Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menandatangani Adendum Kesepahaman tentang Sinergi Tugas Fungsi Bidang Sosial, Pendidikan Tinggi, Ilmu Pengetahuan, dan Teknologi.
MoU ini merupakan bagian dari hilirisasi siswa Sekolah Rakyat agar dapat melanjutkan pembelajaan ke perguruan tinggi.
1. Saat ini terdapat 6 ribu lebih siswa SMA Sekolah Rakyat

Selasa (2/12/2025), Gus Ipul menyampaikan di kantor Kementerian Sosial, Jakarta, "Jadi, saya hari ini benar-benar bahagia betul, rencana kita bisa MoU akhirnya bisa terwujud."
Mensos Gus Ipul mengatakan saat ini terdapat 6 ribu lebih siswa SMA Sekolah Rakyat. Para siswa ini akan lulus pada tahun 2028. Bagi siswa SD dan SMP yang berstandar cukup akan masuk ke sekolah Garuda, siswa lainnya akan melanjutkan ke SMA Sekolah Rakyat.
"Lulusannya ada dua sesuai arah Presiden. Yang memang ingin kuliah, nanti kita perlu kerjasama sama Bapak hari ini. Dan juga yang ingin bekerja, kita akan kerja sama dengan banyak kementerian, lembaga, maupun juga yang dari swasta," katanya.
2. Gus Ipul menjelaskan hasil DNA Talent

Adapun bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, Gus Ipul menuturkan mereka akan diarahkan menjadi pekerja terampil di dalam negeri maupun keluar negeri. Kemensos juga sudah bekerja sama dengan Kemenaker dan kementerian lainnya.
"Hari ini teman-teman dari lulusan SMA di tahun 2028 yang ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi. Untuk mengetahui minat bakat mereka, pada kesempatan awal ini kita membuat tes DNA talent menggunakan teknologinya Pak Ary Ginanjar," katanya.
Ia menjelaskan hasil DNA Talent, ada beberapa rekomendasi profesi dan bidang bagi para siswa. Misalnya para siswa ada yang direkomendasikan di bidang kesehatan, teknik, dan lainnya.
"Yang ini nanti akan ditindaklanjuti dalam proses pembelajaran berikutnya. Dari 16.000 itu, 37 persen mereka STEM," katanya.
Ia mengatakan telah melakukan simulasi. Dari 6.000 siswa, terdapat 4.000 siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Adapun bidangnya akan didalami lebih lanjut.
"Intinya kami ingin bahwa teman-teman yang lulus ini nanti bisa melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja danan mendapatkan tempat sesuai minat bakatnya. Jangan sampai mereka lulus SMA terus malah enggak dapat tempat dan kemudian dia menganggur. Itu yang menjadi arahan dari Bapak Presiden," kata Gus Ipul.
3. Upaya menerjemahkan gagasan Presiden Prabowo

Mensos Gus Ipul mengatakan kesepahaman ini juga menjadi bagian dari upaya menerjemahkan gagasan Presiden Prabowo tentang Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi keluarga di desil 1 dan desil 2 DTSEN. Sekolah Rakyat saat ini sudah beroperasi di 166 titik dari Sabang sampai Merauke.
"Ada yang beroperasi sejak Juli, itu di 63 titik. Pada Agustus tambah lagi 37 titik, dan yang terakhir pada September dan awal Oktober itu beroperasi di 66 titik," katanya.
Menurutnya, Sekolah Rakyat secara umum bisa berjalan dengan baik, meskipun tentu ada tantangan, hambatan, dan dinamika. Tetapi semuanya bisa diatasi dan beradaptasi dengan baik.
"Ada 15 ribu lebih siswa tingkat SD, SMP, dan SMA. Ada hampir 3 ribu terlibat, dan juga ada sisanya 4 ribu lebih tenaga pendidikan yang lain yang lain," katanya.
4. Kampus, mahasiswa, dan dosen dapat berpartisipasi

Pada kesempatan yang sama, Mendiktisaintek Brian Yuliarto mengatakan Presiden Prabowo dan seluruh rakyat Indonesia memiliki harapan agar anak-anak dari keluarga tidak mampu bisa mendapatan pendidikan yang layak, melanjutkan ke Pendidikan tinggi, dan mendapatkan pembinaan karir.
"Sehingga dukungan-dukungan yang diminta oleh Bapak Menteri Sosial kepada kami tentu menjadi kehormatan bagi kami juga karena kami memiliki lebih dari 4.000 kampus, Bapak Menteri, dan juga kita memiliki hampir 10 juta mahasiswa dan juga 300.000 dosen," katanya.
Menurutnya, jumlah kampus, mahasiswa, dan dosen yang disebutkan menjadi aset yang selayaknya juga dapat berpartisipasi dalam program unggulan Presiden untuk menyiapkan SDM-SDM Unggul Indonesia yang berasal dari masyarakat yang tidak mampu. Ia pun menyiapkan sejumlah hal untuk kerja sama ini.
"Sebagai laporan bahwa beberapa kampus kami juga mendapatkan informasi diminta lahan dan asramannya untuk sebagai Sekolah Rakyat itu kami juga berterima kasih. Selanjutnya juga program-program pembinaan, ini akan dilakukan oleh kampus-kampus kepada siswa-siswi Sekolah Rakyat terutama untuk yang berada di tingkat SMA," katanya.
Ia akan memetakan dan memasangkan satu kampus untuk membina satu sampai dua Sekolah Rakyat. Nantinya mahasiswa dan dosen bisa secara berkala itu mendatangi Sekolah Rakyat untuk melakukan pembinaan, motivasi atau mengadakan kelompok-kelompok belajar bagi siswa yang ingin melanjutkan pada pendidikan tinggi akademik atau vokasi.
"Karena informasi-informasi tentang program studi yang ada di perguruan tinggi, informasi tentang bidang-bidang yang akan ditempuh itu tidak didapatkan secara memadai," katanya.
5. Berharap BEM memiliki Sekolah Rakyat binaan

Brian berharap lewat pembinaan para mahasiswa dan dosen ini, para calon lulusan Sekolah Rakyat dapat memiliki pemahaman soal program studi di Pendidikan tinggi dan termotivasi melanjutkan pendidikan tinggi yang sesuai minat dan cita-cita. Tak hanya, perguruan tinggi juga akan membina guru-guru Sekolah Rakyat untuk penambahan wawasan dan tren teknologi.
"Sehingga harapannya adalah Sekolah Rakyat ini tentu akan sejajar dengan sekolah-sekolah baik lainnya, bahkan sekolah unggul karena adanya pendampingan dari perguruan tinggi yang terdekat lokasinya dari Sekolah Rakyat tersebut," ujarnya.
Brian juga menjelaskan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di perguruan tinggi juga memiliki program pengabdian masyarakat dan desa binaan. Sehingga, BEM nantinya tidak hanya memiliki desa binaan tapi juga Sekolah Rakyat binaan.
"Jadi, kita berharap apa yang dilakukan dari keluarga besar kementerian Diktisaintek bersama-sama perguruan tinggi nantinya, bersama-sama dengan mahasiswa, BEM itu diharapkan bisa turut berpartisipasi pada program yang mulia ini, Sekolah Rakyat," katanya.
Ia juga berharap para siswa SMA Sekolah Rakyat bisa lebih baik menyiapkan diri dan memahami lebih baik soal perguruan tinggi dan program-program studi. Sehingga keinginan mereka untuk bersekolah di pendidikan tinggi dan berkarir lebih dapat dioptimalkan.
"Semoga apa yang tadi kita sudah tanda tangani Pak Mensos nanti secara berkala, mohon izin kami juga akan melaporkan kepada Bapak, apa-apa yang kami lakukan di perguruan tinggi kami bersama dengan mahasiswa tersebut," katanya. (WEB)


















