Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Momen Kehangatan Rais Aam dan Ketum PBNU Usai Islah di Lirboyo

Momen Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Lirboyo. (Dok. Istimewa).
Momen Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Lirboyo. (Dok. Istimewa).
Intinya sih...
  • Gus Yahya dan KH Miftachul Akhyar makan bareng satu meja
  • Gus Yahya dan KH Miftachul Akhyar islah di Lirboyo
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah pemandangan menyejukkan lahir dari rahim Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri. Di tengah dinamika organisasi yang belakangan menjadi sorotan, dua pucuk pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) terlihat menurunkan ego. Keduanya saling berdekapan, menunjukkan potret keteladanan yang mendalam bagi jutaan warga Nahdliyin.

​Momen ini tertangkap usai keduanya menghadiri pertemuan Musyawarah Kubro, sebuah forum penting yang mempertemukan para kiai dan masyayikh.

Foto tersebut memperlihatkan gestur penuh rasa hormat dan kasih sayang; sebuah dekapan hangat yang seolah menggugurkan segala spekulasi miring tentang hubungan keduanya.

1. Gus Yahya dan KH Miftachul Akhyar makan bareng satu meja

Momen Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Lirboyo. (Dok. Istimewa).
Momen Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar dan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Lirboyo. (Dok. Istimewa).

Dalam angle foto yang berbeda, KH Miftachul Akhyar dan Gus Yahya juga terlihat duduk satu meja sambil menyantap hidangan makanan yang disajikan oleh panitia Musyawarah Kubro.

Momen hangat ini sangat langka dalam beberapa bulan terakhir setelah keduanya terlibat dalam konflik berkepanjangan di internal organisasi PBNU, yang diduga kuat terkait bisnis tambang pemberian negara untuk ormas.

Pertemuan di Lirboyo itu bukan sekadar silaturahmi biasa. Kehadiran para kiyai sepuh NU dalam Musyawarah Kubro menjadi wadah untuk menyatukan visi di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks.

​Momen islah atau kebersamaan ini mengirimkan pesan kuat ke seluruh penjuru negeri bahwa di tubuh NU, perbedaan pendapat adalah rahmat. Meski begitu, persatuan di bawah komando ulama adalah harga mati. Kehangatan yang terpancar dari wajah kedua tokoh ini menjadi oase di tengah panasnya isu-isu yang menggoyang soliditas organisasi tertua di republik ini.

2. Gus Yahya dan KH Miftachul Akhyar islah di Lirboyo

Pelaksanaan rapat konsultasi Syuriah PBNU dengan Mustasyar di Lirboyo. IDN Times/Bramanta Pamungkas
Pelaksanaan rapat konsultasi Syuriah PBNU dengan Mustasyar di Lirboyo. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Rapat Konsultasi Syuriyah PBNU bersama Mustasyar PBNU yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, selesai. Pertemuan ini menghasilkan keputusan pelaksanaan Muktamar ke 35 dalam waktu secepatnya. Dengan keputusan ini, tercapai islah antara Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Mereka diminta mempersiapkan pelaksanaan Muktamar ke-35.

Juru Bicara Ponpes Lirboyo, KH Oing Abdul Muid Shohib atau biasa disapa Gus Muid mengatakan, keputusan pelakaanaan muktamar merupakan jalan maslahat yang disepakati bersama demi menjaga keutuhan jam’iyyah Nahdlatul Ulama.

“Para kiai sepuh dan seluruh unsur yang hadir sepakat bahwa Muktamar menjadi jalan terbaik untuk menyudahi polemik yang berkepanjangan. Ini adalah ikhtiar menjaga marwah jam’iyyah dan mengembalikan NU pada khittah persatuan,” ujar dia, Kamis (25/12/2025).

3. Percepatan muktamar PBNU jalan terbaik

Pelaksanaan rapat konsultasi Syuriah PBNU dengan Mustasyar di Lirboyo. IDN Times/Bramanta Pamungkas
Pelaksanaan rapat konsultasi Syuriah PBNU dengan Mustasyar di Lirboyo. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Keputusan tersebut diambil setelah mencermati dinamika internal PBNU yang dinilai terus mengalami eskalasi sejak munculnya perbedaan pandangan tentang kepemimpinan organisasi. Rapat konsultasi tersebut dihadiri Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH. Yahya Cholil Staquf, jajaran Syuriyah, Tanfidziyah, serta para Mustasyar PBNU.

Gus Muid menyampaikan, keputusan percepatan muktamar merupakan jalan maslahat yang disepakati bersama demi menjaga keutuhan jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Pelaksanaan Muktamar ke-35 akan dipersiapkan langsung oleh Rais ‘Aam dan Ketua Umum PBNU dengan melibatkan Mustasyar, para sesepuh, serta pengasuh pesantren.

“Penentuan waktu, tempat, dan kepanitiaan akan dibicarakan secara kolektif dan penuh kehati-hatian. Prinsipnya adalah musyawarah, kebersamaan, dan kemaslahatan NU,” kata Gus Muid.

Menurut Gus Muid, keputusan tersebut merupakan puncak dari rangkaian musyawarah para ulama yang sebelumnya telah berlangsung di sejumlah pesantren, seperti Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri dan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, hingga Musyawarah Kubro di Pondok Pesantren Lirboyo.

“Semua ikhtiar ini lahir dari keprihatinan yang sama, yaitu agar Nahdlatul Ulama tetap utuh, sejuk, dan menjadi penuntun umat sebagaimana cita-cita para muassis,” kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in News

See More

Sambut Libur Nataru, 3 Kesiapan Taman Safari Bogor Layani Wisatawan

26 Des 2025, 07:00 WIBNews