Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Yerry: "Narkoba Itu... Sehangat Kasih Sayang Orangtua"

Sumber Gambar: resources2.news.com.au

Perkenalkan, namaku Yerry Pattinasarany. Mungkin kamu lebih mengenal nama ayahku, Ronny Pattinasarany. Dia mantan kapten Timnas Indonesia yang legendaris. Sedangkan dua anaknya, aku dan Benny, adalah mantan pecandu narkoba.

Default Image IDN

Aku dan Benny terjebak dalam dunia ini sejak SMP. Menurutku, narkoba itu sehangat kasih sayang orangtua.

Default Image IDN

Awalnya aku hanya mencoba sebatang rokok. Kecil, tapi nikmat. Kemudian berlanjut dari sebuah pil nipam yang disuguhkan ke aku oleh pedagang minuman di luar sekolah. Di sana, eksperimenku dan saudaraku mulai meningkat. Dan akhirnya Benny juga ikut terjerumus menggunakan obat-obatan.

Ketergantungan aku dan Benny mulai menjadi-jadi ketika kita menginjak bangku SMA. Saat orangtuaku tak di rumah, aku menjual barang-barang rumah untuk mendapatkan uang supaya bisa membeli obat. Mulai dari cincin kawin orangtuaku, medali Sea Games milik ayahku, sampai rice cooker dengan nasi yang belum matang di dalamnya ikut terjual.

Default Image IDN

Kalau ditanya, kenapa sih aku dan saudaraku bergantung pada obat-obatan ini? Hal itu karena ayahku. Ayah terlalu sibuk dengan karirnya, sehingga tidak memperhatikan kita. Dengan menggunakan narkoba, aku dan saudaraku merasakan hal-hal seperti dibelai, dipeluk dan disayang orangtua.

Hingga suatu hari di sekolah, aku dituduh mencuri oleh teman-teman sekelasku. Satu sekolah meneriaki diriku. "MALING!! MALING!!," begitu kata mereka. Aku malu, aku marah, sesak rasanya dadaku saat itu. Namun saat ayahku datang, dia tidak melihatku dengan marah. Dia memelukku, sambil berkata, "Jangan diladeni nak, Yerry bukan maling, Yerry anak papa. Jangan diladeni."

Detik itu aku tahu, ayahku mengasihi diriku. Ayahku, seorang figur legendaris sepakbola Indonesia, rela diteriaki orang untuk membela diriku. Teringat juga, ayah pernah menyusuri hitamnya jalanan cuma untuk mencari diriku dan saudaraku. Ketika aku sakaw, ayah memeluk diriku. Meski aku meraung minta tolong agar badanku dipukuli supaya sakit ini bisa pergi, tapi dia tidak melepaskan diriku. Terus memelukku, sampai menjelang pagi.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20151013/narkoba4.jpg

Narkoba tidak memberikan kasih sehangat orangtua. Narkoba menghancurkan fisikku, menghancurkan hubungan keluargaku, dan menghancurkan masa depanku serta saudaraku.

Perjuangan dan kasih sayang ayahku yang membuatku dan Benny berhasil lepas dari jeratan narkoba. Kuakui, hal itu tidak mudah. Beberapa kali aku sempat terpeleset. Namun karena ayah setia, sabar, pengertian dan berusaha sekeras mungkin untuk menyembuhkan aku dan saudaraku, aku bisa bebas. Aku dan saudaraku bisa sembuh. Dengan lega, aku juga bisa meminta maaf kepada keluargaku untuk setiap tindakan yang pernah aku lakukan.

Karena kanker yang dideritanya, ayah menghembuskan nafas terakhirnya di tahun 2008. Ayah tidak hanya meninggalkan sejarah bagi dunia sepakbola Indonesia. Tapi ayah juga meninggalkan kenangan berharga bagi ibuku, aku dan saudaraku.

Default Image IDN

Untuk menghormati jasa ayahku, aku mendirikan Ronny Pattinasarany Foundation dan Gerakan Stop Cuek. Organisasi ini bergerak untuk mengajak dan menyentuh sisi moral masyarakat untuk stop cuek kepada narkoba, HIV-AIDS dan sex trafficking.

Aku tegaskan, kesembuhanku itu bukan karena ancaman hukuman yang diberikan aparat. Kesembuhanku itu karena kepedulian dan kasih, karena aku DIDUKUNG untuk sembuh oleh ayahku, bukan DIHUKUM. Daripada mengibarkan bendera perang pada pecandu narkoba, akan lebih membantu kalau kita peduli pada mereka. Kita tidak bisa memaksa pecandu narkoba untuk berubah, tapi kita bisa buat pecandu narkoba mau berubah lewat berbagai kepedulian yang ditawarkan.

Default Image IDN

Maka dari itu kawan-kawan, ayo kita kalahkan narkoba dengan kasih sayang dan kepedulian. Ayo stop cuek dan saling menghukum dengan orang-orang di sekitar kita. Juga dalam kekeluargaan, kalau semua orang semua saling memberikan cinta dan perhatian, maka narkoba pun tidak perlu ada lagi.

Ayo ikut gerakan stop cuek. DUKUNG jangan MENGHUKUM. Semua bisa kita tolong, itu semua dimulai dari kepedulianmu.

Share
Topics
Editorial Team
Grace Wijaya
EditorGrace Wijaya
Follow Us