Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah Nasabah PNM Mekaar Merintis Usaha Nastar Semanggi

Elly Ermawati, pemilik usaha Nastar Semanggi. (dok. PNM)

Jakarta, IDN Times - Warga Surabaya pasti familiar dengan makanan satu ini. Biasa dibuat menjadi pecel sayur dengan bentuk seperti daun clover. Dikukus dan disiram bumbu kacang itu lah daun semanggi. 

Banyak sekali warga Kendung, Surabaya, yang berjualan kudapan pecel semanggi. Namun, hal ini justru mendorong Elly Ermawati melakukan inovasi. 

Tinggal di Kampung Semanggi sejak 2006, Elly yang merupakan nasabah binaan PNM Mekaar ini sangat familiar dengan tanaman jenis paku air tersebut. 

1. Daun semanggi mudah rusak jika tidak langsung dikonsumsi

ilustrasi semanggi merah (pixabay.com/Kathas_Fotos)

Namun Elly mengaku bahwa ia merupakan penjual pecel semanggi yang sering mengalami kerusakan bahan baku. Pasalnya, daun semanggi mudah rusak jika tidak langsung dikonsumsi setelah dipetik. 

“Daun semanggi itu tidak tahan lama kalau sudah dipetik dan dikukus. Saya kepikiran gimana ya caranya ngabisin semanggi dari tengkulak supaya gak kebuang-buang,” ceritanya.

Berangkat dari hal tersebut, Elly terpikir untuk membuat nastar dengan tambahan daun semanggi. Daun semanggi kering ia blender hingga menjadi bubuk, lalu dicampur dengan adonan nastar. 

2. Sering mengikuti pelatihan secara gratis dari PNM

Nasabah unggulan PNM Mekaar dari berbagai daerah melakukan kegiatan studi banding. (dok. PNM)

Perjalanan pertama tentu tidak langsung berjalan mulus. Banyak komplain datang karena rasa pahit muncul dari nastar semanggi buatannya. Elly terus mencoba hingga pembelinya memuji rasa nastar yang lezat.

“Dibilang susah jualnya ya susah, tapi saya bangga bisa membuat olahan yang beda dari yang lain. Siapa lagi yang melestarikan kuliner Surabaya kalau bukan kita,” ungkap Elly.

Sejak bergabung dengan PNM Mekaar, Elly merasakan pertumbuhan yang luar biasa pada usaha Nasgi (Nastar Semanggi) miliknya. Ia sering mengikuti pelatihan pengembangan usaha secara gratis dari PNM dan bertemu orang-orang baru.

“Apalagi kemarin ikut peserta nasabah mikro saya bisa jualan, untungnya puji tuhan banyak. Sekarang saya juga lagi proses sertifikasi halal. Gratis lho itu,” tambahnya. Ia juga dibantu untuk membuat kemasan yang menarik dan merasa lebih percaya diri saat menjajakan produk jualannya. 

3. Menjadi juara di lomba Pernak-Pernik

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dan nasabah Mekaar (IDN Times/Jujuk Erna)

Ide kreatif usaha Ibu Elly pun mendapat perhatian dari Direktur Utama PNM Arief Mulyadi dan menjadi juara lomba Pernak-Pernik (Produk Usaha Nasabah Keren dan Unik) dalam Pra HUT PNM yang ke 25. 

Arief turut bangga atas perjuangan para nasabah ultra mikro yang semangat berinovasi dan rajin mengikut program pengembangan usaha yang PNM berikan.

“Nasabah Mekaar perlu mencontoh Ibu Elly, kreatif dan solutif. Tugas kami hanya memberikan program-program yang bisa membantu usaha ultra mikro agar naik kelas, namun tumbuhnya usaha kembali pada perjuangan masing-masing,” ungkap Arief. 

PNM terus berkomitmen memberikan tiga modal usaha yaitu modal finansial berupa uang untuk usaha, modal finansial berupa pelatihan dan pendampingan serta modal sosial untuk bersama-sama membangun jejaring dan bertukar ide antar sesama anggota. 

Melalui program Mekaar pembiayaan kepada nasabah ultra mikro dilakukan secara berkelompok bersamaan dengan pendampingan berkelanjutan. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us