Para Pencari Suaka Hanya Sementara Ditampung di Kalideres

Jakarta, IDN Times - Puluhan pencari suaka asal Afganistan dan Sudan kembali menduduki Kebon Sirih, Jakarta Pusat pekan lalu. Mereka bermalam di halaman parkir sebuah kantor bank serta di trotoar dengan tenda atau alas seadanya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar rapat dengan sejumlah pihak terkait seperti United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR), Kementerian Sosial, serta Kementerian Politik, Hukum, dan HAM untuk membahas penanganan para pencari suaka.
1. Pemprov DKI Jakarta tak ingin sekadar mengusir

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pihaknya tak ingin sekadar mengusir para pencari suaka itu karena mereka tak punya tempat bernaung andai diusir begitu saja.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta Taufan Bakri mengatakan, para pengungsi di Kebon Sirih untuk sementara dikembalikan ke Kalideres sembari pihak terkait memutuskan nasibnya. Namun, ia belum tahu sampai kapan mereka ditampung di sana.
"Iya ke Kalideres dulu, dari sana baru kita atur. Saya hari ini mengajak Kemenlu dan Kemensos bahas ini biar enak," ujar Taufan kepada IDN Times, Kamis (19/9).
2. Pemprov DKI merasa tempat penampungan di Bambu Apus tak akan muat

Sebelumnya, Anies mengatakan bahwa pemerintah pusat punya tempat menampung para pencari suaka di daerah Bambu Apus, Jakarta Timur. Namun, menurut Taufan tempat tersebut tak akan muat menampung seluruh pengungsi.
"Bambu Apus punya pemerintah pusat kecil, gak mungkin bisa nampung manusia sebanyak ini," katanya.
3. Pemprov DKI hanya berikan tempat tinggal dan air
Taufan menjelaskan Pemprov DKI Jakarta hanya memberikan bantuan berupa tempat tinggal di Kalideres, Jakarta Barat serta air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).
"Kita upayakan gak bisa (berikan bantuan) deh," katanya.