Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PDIP 'Serang' Balik Demokrat soal Pesawat: Kok SBY Pesan Warna Biru?

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi III dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan (Youtube.com/DPR RI)
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi III dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan (Youtube.com/DPR RI)

Jakarta, IDN Times - Pengecatan pesawat kepresidenan peninggalan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari biru ke merah menimbulkan polemik. PDI Perjuangan (PDIP) pun 'menyerang' balik Partai Demokrat, partai yang pernah dipimpin SBY.

"Justru kalau mau kita jujur dan hadirkan perdebatan yang harusnya dipermasalahkan itu dulu zamannya Pak SBY, kok pesannya warnanya biru, padahal memungkinkan untuk memesan warna merah putih. Tapi kan kami beradab dan berpikiran positif saja," kata politikus PDIP Arteria Dahlan, dalam keterangannya, Rabu (4/8/2021).

1. Arteria ingin publik tidak terjebak post colour syndrome

Pesawat Kepresidenan. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Pesawat Kepresidenan. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Arteria ingin agar publik melihat sisi lain dari pengecatan pesawat kepresidenan. Warna merah putih, lanjutnya, merupakan warna bendera nasional Indonesia.

"Jangan sampai publik terbawa permainan politik pihak-pihak yang merasakan 'post colour syndrome', yang merupakan pelesetan dari post power syndrome. Atau sindrom pasca-kekuasaan yang terjadi karena tak bisa melepaskan diri dari kekuasaan yang sudah hilang," ujarnya.

Arteria yang juga anggota Komisi III DPR ini menyebutkan pengecatan pesawat kepresidenan sudah direncanakan sejak 2019. Mengenai anggaran, kata dia, sudah disetujui DPR, termasuk Fraksi Partai Demokrat.

"Kalau terkait anggaran, kita ini kan negara hukum dan ada prosedur administrasi hukum yang telah dilalui, dan bahkan disetujui oleh Partai Demokrat. Tentu saja anggaran untuk pengerjaan ini sudah dibahas dengan DPR, dan disetujui 2019. Aneh saja kalau sekarang ada anggota DPR atau parpol di DPR yang mengkritiknya," ucapnya.

2. Arteria singgung warna bendera partai

Pesawat Kepresidenan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Pesawat Kepresidenan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)

Lebih lanjut, Arteria ingin agar masyarakat mewaspadai logika yang dibangun pihak tertentu soal pengubahan warna pesawat kepresidenan ini. Dia kembali menyindir soal post power syndrome ke Demokrat.

"Mari berhati-hati dengan yang post power syndrome. Mungkin saja ini nanti jadinya post colour syndrome hanya karena tak bisa menerima bahwa warna pesawat kepresidenan tak lagi sama dengan warna bendera partainya," kata dia.

3. Politikus Partai Demokrat Andi Arief sebut warna biru pesawat kepresidenan untuk keamanan

Wujud Pesawat Kepresidenan dengan warna baru. (instagram.com/adhimas_aviation)
Wujud Pesawat Kepresidenan dengan warna baru. (instagram.com/adhimas_aviation)

Sebelumnya, penampilan baru pesawat kepresidenan RI A-001 Boeing 737-8U3 (BBJ2) menuai kritik. Politikus PD, Andi Arief juga menyoroti perubahan warna pesawat kepresidenan tersebut.

Dalam cuitan di akun Twitter @Andiarief__, ia mengkritik pemilihan warna merah dan putih untuk pesawat kepresidenan. Menurut Andi, warna biru dan putih dipilih Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk warna kamuflase demi meningkatkan keamanan.

“Sekarang pesawat kepresidenan berwarna merah. Entah maksudnya apa, bisa warna bendera bisa juga corona. Dulu biru. Desain dan warna karya seorang mayor desainer di TNI AU. Dominasi biru langit adalah upaya peningkatan keamanan penerbangan, sebagai warna kamuflase saat terbang,” ujar Andi dalam cuitannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us