Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pelaku Ledakan SMAN 72 Terinspirasi Teror Neo Nazi

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto saat jumpa pers terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sabtu (8/11/2025).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto saat jumpa pers terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sabtu (8/11/2025). (IDN Times/Lia Hutasoit)
Intinya sih...
  • Densus 88 mengungkap terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta terinspirasi oleh enam serangan teror oleh aliran Neo Nazi, Etnonasionalis hingga White Supremacy.
  • Pelaku diduga terinspirasi dari aksi teror di berbagai negara, termasuk penembakan massal di Amerika Serikat, Kanada, Rusia, Selandia Baru, dan Wisconsin.
  • Senjata api mainan yang ditemukan di lokasi ledakan menunjukkan bahwa pelaku hanya mempelajari dan mengikuti beberapa tindakan ekstremisme yang dilakukan bahkan posenya kemudian beberapa simbol yang ditemukan itu sekedar menginspirasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Detasemen Khusus (Densus) 88 mengungkap terduga pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta terinspirasi dengan enam serangan teror oleh aliran Neo Nazi, Etnonasionalis hingga White Supremacy.

Juru Bicara Densus 88, AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan, inspirasi anak berkonflik hukum (ABH) itu tertuang dalam sebuah senjata api mainan yang ditemukan di lokasi ledakan.

“Terkait dengan ideologi yang tercantum di dalam senjata mainan tersebut disini memperlihatkan bahwa ada inspirasi yang sedang di-capture oleh ABH dari berbagai negara,” ujar Eka di Polda Metro, Selasa (11/11/2025).

Berdasarkan pemeriksaan serta analisis pada barang bukti, terduga pelaku diduga terinspirasi dengan enam aksi teror di berbagai negara.

Pertama, Eric Harris dan Dylan Klebold yang dikenal sebagai dua siswa senior yang melakukan Pembantaian Sekolah Menengah Atas Columbine (Columbine High School massacre) pada tanggal 20 April 1999 di Columbine, Colorado, AS. Mereka diduga beraliran Neo Nazi.

Kedua, Dylann Roof beraliran White Supremacy atau supremasi kulit putih. Ia melakukan pembunuhan massal dengan melakukan penembakan gereja Charleston di Amerika Serikat pada tanggal 17 Juni 2015. 

Ketiga, Alexandre Bissonnette yang melakukan penembakan massal di sebuah masjid di Quebec City, Kanada, pada 29 Januari 2017. Ia beraliran White Supremacy atau supremasi kulit putih.

Keempat, Vladislav Roslyakov yang terlibat dalam kasus penembakan dan pemboman massal di Politeknik Kerch (Kerch Polytechnic College) di Krimea, Rusia, pada 17 Oktober 2018. Ia beraliran Neo Nazi

Kelima, Brenton Tarrant, seorang ekstremis sayap kanan dan penganut supremasi kulit putih dari Australia. Ia melakukan penembakan massal di dua masjid, Masjid Al Noor dan Linwood Islamic Centre, di Christchurch, Selandia Baru, pada 15 Maret 2019. 

Keenam, Natalie Lynn Rupnow yang merupakan pelaku penembakan sekolah di Abundant Life Christian School di Madison, Wisconsin, Amerika Serikat, pada 16 Desember 2024. Ia beraliran Neo Nazi.

“Yang bersangkutan hanya mempelajari kemudian mengikuti beberapa tindakan ekstremisme yang dilakukan bahkan posenya kemudian beberapa simbol yang ditemukan itu sekedar menginspirasi,” ujarnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us

Latest in News

See More

Densus 88 Ungkap Fenomena Memetic Violence di Ledakan SMAN 72

11 Nov 2025, 21:52 WIBNews