Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemkot Depok Uji Makanan hingga Kosmetik Bermerkuri di Sejumlah Pasar

Pemkot Depok bersama BBTKLPP menguji sejumlah makanan di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Pemkot Depok bersama BBTKLPP menguji sejumlah makanan di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Depaok, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Penyakit (BBTKLPP) Jakarta, mendatangi sejumlah pasar hingga Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, Kota Depok. Kedatangan tersebut untuk mengambil sampel kandungan merkuri di 7 lokasi, salah satunya UPT Cisalak Pasar.

Kepala UPT Cisalak Pasar, Muhammad Sahal, mengatakan, uji sampel di lokasi Cisalak Pasar merupakan kegiatan Pemkot Depok bersama BBTKLPP untuk mencegah makanan yang mengandung merkuri dijual di Cisalak Pasar.

"Iya untuk uji sampel, jangan sampai dagangan yang dijual mengandung zat merkuri," ujar Sahal kepada IDN Times, Jumat (10/3/2023).

1. Ikan yang dijual diuji sampel

Sejumlah pedagang diambil sampel untuk menguji merkuri yang dilakukan Pemerintah Kota Depok dengan BBTKLPP di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Sejumlah pedagang diambil sampel untuk menguji merkuri yang dilakukan Pemerintah Kota Depok dengan BBTKLPP di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sahal menuturkan, pelaksanaan uji merkuri dilakukan kepada sejumlah pedagang, antara lain pedagang ikan laut hingga para penjual kosmetik. Sampel tersebut nantinya dibawa ke uji laboratorium untuk mengetahui mengandung merkuri atau tidak.

"Iya, diambil sampel tadi, nanti untuk uji laboratorium," tutur Sahal.

Sahal tidak mengetahui secara pasti berapa lama hasil dari uji laboratorium yang dilakukan. Namun, kegiatan tersebut diharapkan dapat memberikan rasa nyaman kepada pengunjung saat berbelanja di Cisalak Pasar.

"Ini sangat baik karena pengunjung akan merasa nyaman dan aman saat berbelanja di pasar," terang Sahal. 

2. Akan dilaksanakan kembali pada 14 dan 15 Maret

Pemerintah Kota Depok bersama BBTKLPP melakukan uji sampel untuk mengetahui kadar merkuri di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Pemerintah Kota Depok bersama BBTKLPP melakukan uji sampel untuk mengetahui kadar merkuri di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Depok, Zakiah, mengatakan, terdapat tiga jenis sampel yang diambil untuk diuji laboratorium guna mengetahui kandungan merkuri. Sampel berisiko yang diperiksa, yaitu kosmetik, seafood, hingga air lindi.

"Ada dua tahap pelaksanaannya dan tahap kedua pada 14-15 Maret mendatang," ujar Zakiah.

Zakiah mengungkapkan, selain Cisalak Pasar, pihaknya bersama BBTKLPP melakukan uji sampel di Pasar Musi, Pasar Agung, Pasar Cisalak, Pasar Sukatani, Pasar Pucung Raya, Pasar Kemiri Muka, dan TPA Cipayung.

"Kami ingin mengetahui gambaran cemaran logam merkuri pada pangan seafood dan juga kosmetik di Kota Depok," ungkap Zakiah.

3. Masyarakat khawatir campuran bahan merkuri

Pemerintah Kota Depok bersama BBTKLPP melakukan uji sampel di sejumlah pedagang di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)
Pemerintah Kota Depok bersama BBTKLPP melakukan uji sampel di sejumlah pedagang di UPT Cisalak Pasar, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Di lokasi yang sama, salah seorang pengunjung, Rani mengatakan, uji sampel untuk mencegah bahan bermerkuri di Cisalak Pasar sangat baik. Menurutnya, tidak dapat dipungkiri sejumlah bahan makanan dan kosmetik diduga rentan tercemar bahan merkuri.

"Iya ini sangat baik, jadi kami tidak khawatir akan bahan merkuri tercampur di bahan makanan," ujar Rani.

Rani menjelaskan, bahan bermerkuri yang tercampur dengan makanan dapat merugikan kesehatan masyarakat. Menurutnya, masyarakat awam tidak akan mengetahui sebuah produk makanan atau kosmetik mengandung merkuri atau tidak sehingga perlu ada intervensi dari pemerintah.

"Sebaiknya uji bahan merkuri ini dilakukan sebulan sekali jangan hanya momentum saja, apalagi ini mendekati Ramadan," ucap Rani.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us