Penembakan Tukang Ojek Dikira Intel oleh KKB, DPR: Usut!

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, meminta TNI/Polri untuk mengusut kasus penembakan tukang ojek oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.
Sebelumnya kabar penembakan ini bermula dari sebuah video yang merekam peristiwa penembakan kepada tiga orang tukang ojek. Dalam video, terlihat senjata laras panjang, kapak, parang, dan belati.
1. DPR minta TNI Polri segera bergerak

Dasco sebelumnya mengucapkan keprihatinannya atas peristiwa pembunuhan tersebut. Dasco kemudian meminta TNI dan Polri segera bergerak untuk mengusut peristiwa penembakan tersebut.
“Pertama kami ucapkan prihatin dan turut berduka yang mendalam atas terjadinya insiden yang dilakukan oleh KKB di papua,” kata Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (14/12/2022).
“Tentunya kami mengharapkan TNI Polri dapat segera bergerak karena hal ini sudah tidak bisa ditolerir karena sudah tidak berprikemanusiaan,” sambung dia.
2. KKB sebut korban sebagai anggota intelijen

Dalam video yang beredar, terekam suara yang mengatasnamakan KKB dalam aksi tersebut. Anggota KKB yang tidak diketahui namanya tersebut kemudian mengatakan bahwa korban merupakan anggota Badan Intelijen Nasional (BIN) yang bertugas memata-matai keberadaan KKB.
Korban yang sudah tak bernyawa terlihat masih dianiaya menggunakan senjata seperti parang. Anggota KKB lainnya juga menunjukkan senapan laras pendek.
“Video ini kami buat untuk publikasi untuk nasional dan internasional. Selamat menyaksikan,” kata seorang anggota dalam video tersebut.
3. KKB kibarkan bendera bintang kejora di atas jenazah

Dalam video berbeda, anggota KKB terlihat membentangkan bendera bergambar bintang kejora di atas jenazah korban. Anggota tersebut mengaku siap mengeksekusi siapa pun yang diminta Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk memata-matai KKB.
“Tiga orang ini bukan tukang ojek, tetapi tiga intel Polri. Jadi kepada Presiden Jokowi stop masukkan tukang ojek, tukang bakso, atau pedagang ke sini. Kami siap eksekusi,” tuturnya.