Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengamat: PKS Gabung Koalisi Gerindra-PKB Bawa Kerugian

ilustrasi - Suasana Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PKS di Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2022). Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen PKS Habib Aboe Bakar membacakan ikrar PKS. (IDN Times/Melani Putri)

Jakarta, IDN Times - Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza, menilai jika Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bergabung dengan koalisi Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), maka hanya akan membawa kerugian.

"Kalau ditanya, apakah PKS akan ke Gerindra dan PKB, tentu ini sangat merugikan Gerindra-PKB," kata Efriza saat dihubungi IDN Times, Selasa (8/11/2022).

1. Gerindra punya pengalaman pahit dengan PKS

Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Gerindra 2022 di Sentul pada Jumat (12/8/2022). (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Efriza menjelaskan, secara hitungan jika PKS berkoalisi dengan Gerindra dan PKB, memang akan menambah syarat presidential threshold. Namun, yang perlu diperhatikan, Gerindra mengalami kegagalan saat berkoalisi dengan PKS pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Selain itu, PKS juga memiliki rekam jejak negatif dalam kontestasi politik, di antaranya terkait isu intoleransi dan polarisasi.

"Lebih banyak, hanya melihat kemarin kegagalan dari Gerindra dengan berkoalisi bersama PKS, yang dalam 'menggunakan isu intoleransi, isu Islam'," ucap dia.

"Tentu ini merugikan buat Gerindra dan akar rumputnya mengingatkan potensi kegagalan kembali dan kehilangan ciri khas Gerindra sebagai nasionalis. Meskipun dalam politik pragmatis hal biasa," sambung Efriza.

2. PKB dinilai sulit kompak dengan PKS

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Efriza juga melihat, buruknya hubungan PKB dengan PKS yang keduanya sering berbeda pemahaman, hingga berujung gesekan. Di samping itu, posisi tawar dari Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dinilai akan terganggu dengan keberadaan PKS. 

"PKB dengan PKS gesekannya saat ini sangat kental, dan tentu PKB-PKS akan tidak kompak. Di sisi lain, massa NU yang banyak bergesekan dengan massa dari PKS, tentu akan memberikan suatu dorongan supaya PKB berpikir panjang untuk berkoalisi dengan PKS, karena dianggap lebih banyak kerugiannya," ucap dia.

Meski begitu, masih ada peluang bagi PKS masuk koalisi Gerindra-PKB, mengingat politik sangat dinamis. Efriza menuturkan, PKS dipertimbangkan masuk koalisi jika ada sejumlah parpol lain yang ikut bergabung.

"Di sisi lain, kalau seandainya koalisi itu lebih banyak, bisa jadi PKB-Gerindra bisa saja menerima PKS. Tapi kalau PKS saja yang masuk karena gagal memajukan Aher (Ahmad Heryawan--eks Gubernur Jawa Barat dan politikus PKS), ini rasanya malah akan merugikan Muhaimin dan tentu Prabowo memikirkan kerugiannya," imbuh Efriza.

3. Cak Imin ajak PKS gabung koalisi Gerindra-PKB

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin berharap Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bersedia berkoalisi dengan PKB-Gerindra. Hal itu disampaikan Cak Imin saat memperingati Hari Santri Nasional di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu (22/10/2022).

Cak Imin mengatakan, dirinya terus melakukan pendekatan dengan sejumlah partai, agar semakin banyak partai yang bergabung dengannya, tak terkecuali PKS. "Kita terus lobi-lobi dengan partai lain, supaya anggota koalisi kita semakin banyak. Kita pendekatan, saya berharap PKS bisa masuk," ujar dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us