Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Kunci Wujudkan Kesetaraan

Badung, IDN Times - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga menghadiri pembukaan The 12th Bali Cardiology Update di Nusa Dua, Bali. Dalam sambutannya, Bintang menyebut pembangunan sumber daya manusia masih menjadi tantangan bangsa.
Hal itu diketahui lewat sejumlah data. Contohnya, ketimpangan antara laki-laki dan perempuan dalam data indeks pembangunan, pembangunan gender, dan pemberdayaan gender.
"Dalam menyikapi situasi ini, peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan perempuan menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan kesetaraan gender," ujar Bintang di Badung, Bali, Jumat (25/8/2023).
1. Ketidaksetaraan gender jadi indikator kesehatan yang penting

Bintang mengatakan kesehatan masyarakat dipengaruhi faktor-faktor sosial, ekonomi, kemiskinan, pendidikan, ketenagakerjaan, dan keamanan fisik. Menurutnya, ketidaksetaraan gender merupakan salah satu indikator kesehatan yang penting di Indonesia.
"Mengingat perempuan masih tertinggal di belakang laki-laki di berbagai indikator penting, khususnya kesejahteraan sosial," ujarnya.
2. Akses layanan dan informasi kesehatan penting bagi perempuan

Bintang menyebut akses layanan dan informasi kesehatan yang memadai, termasuk penyakit kardiovaskular, penting bagi perempuan. Dengan begitu, perempuan bisa bermanfaat bagi banyak pihak.
"Memperbanyak representasi perempuan dalam riset kesehatan juga menjadi penting, sehingga dapat menjadi dasar untuk bisa menginformasikan pendekatan yang tepat bagi perempuan, meningkatkan pengetahuan kesehatan pada perempuan, serta meningkatkan empati tenaga kesehatan pada pasien perempuan rentan dalam mewujudkan layanan kesehatan setara," ujarnya.
3. Penyakit kardiovaskular salah satu penyebab kematian utama pada perempuan

Bintang menyebut penyakit kardiovaskuler juga bisa menyebabkan kematian pada perempuan. Bahkan, kardiovaskuler menjadi salah satu penyebab kematian utama pada perempuan.
"Kardiovaskuler pada perempuan memiliki risiko penyebab kematian yang lebih besar dibandingkan terhadap pria," ujarnya.