Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perawat Butuh Waktu Satu Jam untuk Tangani Pasien COVID-19

Ilustrasi ambulans (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - Tenaga medis saat ini menjadi garda terdepan melawan COVID-19. Tidak hanya risiko terpapar namun merawat pasien COVID-19 memerlukan perawatan khusus

Salah satu perawat Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Nurdiansyah membagikan pengalamannya menjalani profesi di tengah wabah virus COVID-19 di Media Center Gugus Tugas Percepatan penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu (19/4).

Dia menceritakan setidaknya perlu waktu satu jam untuk menangani pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Rujukan.

"Ketika kita sampai ruangan pasien, waktu yang dibutuhkan menangani pasien tergantung tindakan. Satu pasien bahkan bisa 1 jam. Misalnya ada pemeriksaan jantung atau pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), ini perawatan yang kita beri ke pasien paling cepat 30 menit," kata Nurdiansyah dalam siaran tertulis.

1. Perawat juga berikan support mental pasien COVID-19

Tenaga medis di RSPP (Dok. Humas RSPP)

Nurdiansyah mengungkapkan perawat yang bertugas di RSPI Sulianti Saroso yang saat ini menangani COVID-19 tidak hanya melakukan pemeriksaan fisik rutin tapi juga menyediakan kebutuhan pasien bahkan harus bersedia menemani mendukung mental pasien.

"Teman saya pernah ada yang sampai 4 jam. Karena masih banyak pasien yang takut, tidak berani kita (perawat) keluar ruangan perawatan. Jadi kita bertugas betul-betul memotivasi pasien, mentalitas kita kuatkan, agar imunitasnya kuat," ungkap Nurdiansyah.

2. Satu perawat tangani tiga pasien

Tenaga medis di RSPP. Dok. Humas RSPP

Ia juga bercerita, jika sebelumnya dalam satu ruangan dibutuhkan 2 sampai 3 perawat saat ini di masa meningkatnya jumlah pasien positif COVID-19 keadaan berbalik.

"Satu perawat saat ini menangani dua sampai tiga orang pasien," kata Nurdiansyah.

3. APD harus diperbanyak dan dipermudah

Dok.IDN Times/Istimewa

Oleh karena itu, berkaca pada keadaan di lapangan dia berharap bantuan Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga medis khususnya perawat yang secara rutin menangani pasien untuk berinteraksi semakin dipermudah dan diperbanyak.

"Saat ini teman-teman kami sudah banyak yang terinfeksi. Sudah banyak yang positif dan mulai dirawat. Jadi ini memang bulan yang sangat sedih. Mungkin tertular karena ketidakjujuran (pasien), mungkin tertular saat beraktivitas di luar, jadi memang angka-angka yang bertambah semakin banyak dan ini menjadi bulan yang penuh duka," kata Nurdiansyah.

4. Garda terdepan adalah masyarakat, ikuti anjuran pemerintah

Petugas merawat pasien diduga virus corona. IDN Times/Bramanta Pamungkas

Oleh karena itu, Nurdiansyah berpesan tidak hanya pemerintah namun seluruh lapisan masyarakat untuk aktif melakukan pencegahan COVID-19 mengikuti anjuran serta aturan yang sudah ditetapkan.

"Tolong lakukan pencegahan. Satu-satunya solusi COVID-19 adalah pencegahan. Jadilah garda terdepan, karena garda terdepan adalah masyarakat yang artinya kita semua," ujar Nurdiansyah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us