Pimpinan DPR Bangun Rumah Relokasi Korban Longsor Bandung

- Delapan unit rumah relokasi dibangun melalui kolaborasi keluarga dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
- Cucun menegaskan pembangunan rumah relokasi sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kemanusiaan, serta pentingnya mitigasi bencana jangka panjang.
- Pemprov Jabar ingatkan pentingnya mitigasi sesar Lembang untuk mengantisipasi potensi bencana gempa bumi yang dapat terjadi.
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah relokasi bagi warga terdampak bencana longsor di Desa Wargaluyu, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, Kamis (25/12/2025). Pembangunan rumah relokasi ini merupakan respons cepat terhadap kondisi delapan kepala keluarga (KK) yang kehilangan tempat tinggal akibat terjangan lumpur dan material longsor beberapa waktu lalu.
Cucun menegaskan, langkah tersebut diambil atas dasar panggilan kemanusiaan, mengingat warga terdampak berada dalam kondisi darurat dan membutuhkan tempat tinggal yang layak secepatnya. Ia memahami proses formal penanganan bencana melalui mekanisme anggaran pemerintah membutuhkan waktu yang tidak singkat, mulai dari pelaporan BPBD hingga ke dinas teknis terkait. Sedangkan, para korban longsor sudah tidak memiliki rumah untuk ditempati.
“Kalau menunggu prosedur anggaran, apalagi ini sudah di ujung tahun, tentu akan memakan waktu. Sementara warga sudah kehilangan rumah karena terdampak longsor. Karena itu, saya berinisiatif membiayai relokasi ini dari ikhtiar pribadi,” ujar Cucun kepada wartawan, Kamis (25/12/2025).
1. Bentuk tanggung jawab sosial dan kemanusiaan

Sebanyak delapan unit rumah relokasi akan dibangun melalui kolaborasi keluarga. Empat unit dibiayai langsung oleh Cucun, sedangkan empat unit lainnya didukung oleh Humaira Zahrotunnoor, Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat.
Cucun menegaskan, pembangunan rumah relokasi ini tidak dilandasi kepentingan pribadi, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan kemanusiaan. Aksi gotong royong ini murni tanggung jawab kemanusiaan.
“Ini bukan soal ingin dilihat atau dipuji. Ini murni tanggung jawab kemanusiaan. Insya Allah pembangunan kita percepat agar warga bisa segera menempati rumah yang aman dan layak,” kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.
2. Ingatkan pentingnya mitigasi bencana

Cucun mengapresiasi kekompakan masyarakat serta kesigapan pemerintah setempat, mulai dari Camat hingga Kepala Desa, yang sejak awal langsung turun tangan menangani dampak bencana. Ia juga menekankan pentingnya mitigasi bencana jangka panjang, khususnya melalui upaya menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan.
“Kita tidak boleh hanya fokus pada pembangunan fisik pascabencana. Pemulihan dan penjagaan ekosistem lingkungan sangat penting agar bencana serupa tidak terulang dengan dampak yang lebih besar. Ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
3. Pemprov Jabar ingatkan pentingnya mitigasi sesar Lembang

Bencana alam banjir dan longsor terjadi di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat. Mulai dari banjir di Sukabumi, juga longsor di Arjasari, Kabupaten Bandung yang membuat tiga orang tertimbun dan ratusan orang terdampak.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, selain potensi bencana tersebut ada juga yang harus diwaspadai yaitu aktivitas gempa bumi dari Sesar Lembang.
"Teman-teman, jangan lupa kita punya potensi bencana gempa bumi sesar Lembang. Sesar Lembang ini ada berapa puluh kilometer begitu terbentang dari Bandung Barat sampai Kabupaten Bandung," ujar Herman kepada wartawan, Senin (8/12/2025).
Herman menginstruksikan agar wilayah dengan potensi terkena dampak Sesar Lembang mulai melakukan mitigasi sejak dini agar tidak memperburuk dampak yang akan terjadi nantinya.
"Tentu kami harus antisipasi terjadi bencana gempa bumi akibat Sesar Lembang itu. Dan gempanya bisa menembus enam sampai tujuh magnitudo. Itu sangat kencang sekali, sangat besar. Karena itu yang harus kita lakukan adalah mitigasi bencana," katanya.

















