Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri Asistensi Kasus Pelecehan Seksual Dokter Kandungan di Garut

Direktur PPA-PPO Brigjen Nurul Azizah (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Intinya sih...
  • Direktorat PPA-PPO Bareskrim Polri mengasistensi kasus pelecehan seksual terhadap pasien di klinik Garut, Jawa Barat.
  • Pihak polisi akan mendorong Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut untuk responsif ke korban pelecehan seksual.
  • Kasat Reskrim Polres Garut menyatakan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan terhadap aksi dokter yang diduga melakukan pelecehan seksual.

Jakarta, IDN Times - Direktorat Tindak Pidana Perlindungan Perempuan dan Anak dan Pemberantasan Perdagangan Orang (Dittipid PPA-PPO) Bareskrim Polri mengasistensi kasus pelecehan seksual terhadap pasien di salah satu klinik di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Direktur PPA-PPO Brigjen Nurul Azizah mengatakan, pihaknya memantau kasus yang dilakukan dokter kandungan itu.

“Kita akan cek dan asistensi,” kata Nurul kepada IDN Times, Selasa (15/4/2025).

1. Polri minta Unit PPA responsif ke korban

Ilustrasi pelecehan seksual. (IDN Times/Arief Rahmat)

Nurul menjelaskan, Dittipid PPA-PPO Bareskrim Polri bakal mendorong Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Garut untuk jemput bola kepada korban. Sehingga, petugas bisa mendampingi korban sampai membuat laporan polisi.

“Nanti kita dorong PPA setempat untuk responsif ke korban,” ujar Nurul.

2. Dokter kandungan melakukan pelecehan seksual saat memeriksa pasien

ilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya, dari sumber IDN Times, dokter I melakukan pelecehan seksual saat proses pemeriksaan kehamilan atau USG di ruang periksa. Salah satu korban, mengaku mengalami kejadian serupa, meski belum melaporkan kasus ini secara resmi.

Dia sempat berkonsultasi dengan bidan usai pemeriksaan, karena merasa ada tindakan janggal. Bahkan dokter I tidak hanya memegang area intim atasnya, tetapi sempat mengelus bagian tubuh lainnya.

“Yang tadinya rujukan ke RS X mau melahirkan sama dokter I, saya pindah karena konsultasi ke bidan saya, katanya itu termasuk tindak pelecehan,” kata dia kepada IDN Times, dikutip Senin (14/4/2025).

Dia juga menceritakan tindakan dokter tersebut sampai membuatnya stres, dan akhirnya memutus komunikasi dengan sang dokter. Dia menilai tindakan pihak klinik tempat dokter I praktik minim.

“Ini klinik parah sih, tidak ada tindakan apa pun, padahal kan ada CCTV di ruangan itu, kenapa tidak dicek," ujarnya.

3. Polres Garut melakukan penyelidikan meski korban belum melapor

Ilustrasi borgol (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Joko Prihatin mengatakan masih menyelidiki aksi dokter tersebut.

"Kami dapat infonya, semalam tadi. Saat ini kami lagi lakukan penyelidikan," ungkap Joko, Selasa (15/4/2025).

Joko akan melakukan pencarian ke lokasi yang diduga tempat dokter melakukan pemeriksaan dan pelecehan terhadap korbannya.

“Kami ngecek ke lokasi tempatnya," katanya.

Joko mengatakan, belum mengetahui identitas korban dari aksi pelecehan yang dilakukan dokter tersebut. Karena saat ini, korban pun belum melapor.

“Kalau untuk laporan resmi, korban belum tahu," katanya.

Namun, meski belum mendapat laporan resmi, kepolisian akan tetap melakukan penyelidikan untuk mengungkap dugaan pelecehan seksual tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dheri Agriesta
EditorDheri Agriesta
Follow Us