Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Polri Perpanjang Masa Tugas Madago Raya untuk Buru Teroris MIT

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (tengah) bersama Wakapolda Brigjen Hery Santoso (kanan) dan Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf (kiri) memberikan keterangan pers di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11/2020) (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Jakarta, IDN Times - Asisten Kapolri Bidang Operasi Irjen Pol Imam Sugianto mengatakan, Polri memperpanjang masa tugas tim pemburu kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya. Perpanjangan Satgas ini berlaku mulai 1 April 2021.

"Diperpanjang, untuk ke depan akan mengedepankan preemtif dan preventif.  DPO masih 9 orang, bisa juga bertambah," ujar Imam saat dikonfirmasi awak media, Senin (5/4/2021). 

1. Satgas Madago Raya sandi baru Tinombala

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (kedua kanan) meninjau lokasi serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (28/11/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polres Sigi)

Untuk diketahui, Satgas Madago Raya adalah sebuah operasi dan sandi yang sebelumnya disebut dengan nama Tinombala.

Taget dari operasi tim ini adalah kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan jaringannya, khusus dalam pengejaran di kawasan Poso, Sulawesi Tengah.

2. Ada dua anggota MIT tewas dalam baku tembak

default-image.png
Default Image IDN

Baru-baru ini Satgas Madago Raya terlibat baku tembak dengan MIT dan menyebabkan dua anggota MIT tewas yakni Khairul alias Irul alias Aslam, warga Kabupaten Poso kelahiran Desa Kalora dan Alvin alias Mus'ab, asal Provinsi Banten.

Baku tembak terjadi pada 1 Maret 2021 di wilayah pegunungan Andole, Kampung Maros, Poso Pesisir, Kabupaten Poso.

Irul adalah menantu Santoso, bekas pemimpin MIT Poso sebelum Ali Kalora. Saat kontak tembak terjadi, Irul tewas setelah bom lontong di tubuhnya meledak. Sementara Alvin tewas akibat luka tembak di bagian kepala.

3. Kapolda sebut MIT Poso mulai kekurangan logistik makanan dan persenjataan

default-image.png
Default Image IDN

Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rahkman Baso menyebutkan, saat ini kondisi kelompok MIT Poso kian melemah dan memberi kesempatan bagi TNI/Polri untuk memburu sisa anggota MIT.

“Kami masih melakukan pengejaran karena pada saat kontak tembak, terdapat empat orang dan dua orang lolos,” kata Rakhman.

Salah satu alasan Kelompok MIT Poso masih bertahan hidup di hutan, ujar Rakhman, karena masih diberi kebutuhan makanan oleh masyarakat.

“Biasanya, MIT Poso akan melakukan teror dan memaksa warga untuk memberikan makanan,” katanya.

Saat ini, kata dia, kekuatan persenjataan kelompok MIT Poso tersisa satu pucuk senjata laras panjang dan dua pucuk laras pendek. Hal itu dikatakan Rakhman setelah pihaknya menyita sejumlah barang bukti berupa 11 butir amunisi senjata laras panjang, golok, ransel, senter, baterai, dan GPS usai peristiwa kontak tembak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sunariyah
Lia Hutasoit
Sunariyah
EditorSunariyah
Follow Us