Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Potensi Tsunami Gempa Rusia di 6 Negara, Indonesia Tidak Disebut

Ilustrasi zona evakuasi tsunami (unsplash.com)
Ilustrasi zona evakuasi tsunami (unsplash.com)
Intinya sih...
  • Indonesia harus tetap waspada meski tidak termasuk daftar negara berpotensi tsunami oleh Pacific Tsunami Warning Center (PTWC).
  • Prakiraan tsunami hanya mencapai 50 cm.
  • Imbauan kepada masyarakat tetap tenang dan tidak panik, serta menjauhi pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, megimbau masyarakat tetap tenang melihat peringatan Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) tentang Indonesia yang tidak termasuk daftar enam negara berpotensi tsunami akibat gempa bermagnitudo 8,6 di Rusia.

Hal ini disampaikan Daryono dalam Konferensi Pers "Potensi Tsunami di Indonesia Pasca Gempa Bumi di Pesisir Timur Kamchatka, Rusia" di kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Rabu (30/7/2025).

"Indonesia tidak disebut, namun demikian kita berinisiatif untuk melakukan pemodelan detail terkait dengan wilayah yang ada di Indonesia ini, sehingga BMKG melakukan pemodelan dari gempa yang terjadi, dan betul, potensi tsunami. Namun, memiliki status ancaman waspada, artinya estimasi kejadian tsunami yang terjadi kemungkinan hanya kurang dari setengah meter," ujar Daryono.

1. Mengapa Indonesia harus tetap waspada meski perkiraan ketinggian tsunami hanya 50 cm?

ilustrasi penampakan dampak tsunami di Jepang 2011 (commons.wikimedia.org/	ChiefHira)
ilustrasi penampakan dampak tsunami di Jepang 2011 (commons.wikimedia.org/ ChiefHira)

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyebut peristiwa tsunami Jepang 2011 yang berpropagasi ke Papua mulanya juga diprakirakan mencapai 33 cm. Namun, formasi teluk menyebabkan prakiraan tersebut meleset.

"Bahwa pengalaman kita pada saat tsunami Jepang 2011 yang juga berpopagasi ke Papua itu terdeteksi di tide gauge di Jayapura itu hanya 33 cm. Tetapi kemudian, seperti terlihat di layar, formasi teluk ini bisa menyebabkan amplifikasi tinggi tsunami, karena ada gelombang yang masuk, kemudian tidak bisa sepenuhnya keluar," ujar Muhari.

Muhari mengimbau masyarakat di daerah terdaftar berpotensi terdampak tsunami agar tidak hanya menjauhi kawasan pantai, tapi juga teluk sempit.

"Kami minta kepada para stakeholder untuk fokus memberikan arahan untuk jauh dari pantai untuk kawasan-kawasan yang berupa teluk sempit, ya, karena ini bisa terjadi amplifikasi," katanya.

Berikut daftar daerah beserta estimasi waktu tiba tsunami Pasifik:

  1. Talau (14:52:24 WITA)

  2. Kota Gorontalo (16:39:54 WITA)

  3. Halmahera Utara (16:04:24)

  4. Monokwari (16:08:54)

  5. Rajaampat (16:18:54)

  6. Biaknumfor (16:21:54)

  7. Supiori (16:21:54 WIT)

  8. Sorong bagian Utara (16:24:54)

  9. Jayapura (16:30:24 WIT)

  10. Sarmi (16:30:24 WIT).

2. Imbauan kepada masyarakat tetap tenang dan tidak panik

Perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo juga mengingatkan masyarakat agar tetap tenang, sambil terus mengikuti arahan dari BPBD yang dikirim ke setiap kelurahan.

"Karena di wilayah Kota Gorontalo ada enam kelurahan yang berada di pesisir pantai, tadi teman-teman TRC BPBD kota bersama staf BPBD telah turun langsung ke lapangan, ke kelurahan, sampai saat ini pun masih berada di kelurahan tersebut. Pertama untuk mengimbau masyarakat supaya jangan panik. Tetap tenang. Karena memang tadi ada beberapa masyarakat yang seakan-akan panik mendapat informasi yang begitu masif di media sosial," tegasnya.

3. Imbauan untuk menjauhi pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami

BMKG juga mengimbau masyarakat di lima provinsi terdaftar, untuk menjauhi kawasan pantai satu hingga dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami.

"Masyarakat di lima provinsi sebagaimana disampaikan oleh Pak Daryono dari BMKG agar diupayakan menjauhi pantai satu jam sebelum hingga dua jam setelah estimasi waktu tiba tsunami yang sudah disampaikan," ujar Widada Sulistya selaku Deputi bidang Instrumentasi Kalibrasi Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG.

"Pastikan masyarakat terinformasikan dengan baik, termobilisasi dengan baik. Gunakan pendekatan persuasif untuk mengurangi kepanikan," imbuhnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us