Prabowo Dorong Sawit Ditanam di Papua, DPR: Semoga Tak Bawa Malapetaka

- Rencana pembukaan lahan sawit di Papua harus direncanakan dengan matang dan tidak mengganggu tata ruang serta serapan air hutan alam.
- Presiden Prabowo mendorong penanaman kelapa sawit, tebu, dan singkong di Papua sebagai bagian dari strategi swasembada energi dalam lima tahun ke depan.
- Kebijakan swasembada energi diharapkan dapat menekan beban subsidi dan impor BBM, sehingga menghemat anggaran negara hingga ratusan triliun rupiah setiap tahun.
Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Alex Indra Lukman, menanggapi rencana Presiden Prabowo Subianto yang mau membuka lahan sawit di Papua untuk swasembada energi. Ia berharap, rencana tersebut tidak membawa malapetaka bagi masyarakat Tanah Papua.
Ia pun mendorong pemerintah untuk mengkaji secara komprehensif rencana pembukaan konsesi sawit di Bumi Cendrawasih.
"Hutan harus bisa kita manfaatkan untuk kehidupan, tetapi juga harus dipastikan tidak menjadi sumber malapetaka," kata Alex kepada wartawan, Rabu (17/12/2025).
1. Harus direncanakan dengan matang

Ia berharap, arahan Presiden Prabowo dapat dilaksanakan dengan perencanaan dan analisa yang matang oleh kementerian terkait, sehingga tata ruang dapat terjaga dengan baik.
Alex menekankan, hutan alam merupakan wilayah serapan air yang tetap harus terjaga dan terlindungi apalagi dikonversi untuk tanaman monokultur seperti sawit.
"Hutan alam peruntukan serapan air tidak boleh dialihfungsikan," ujar Legislator Fraksi PDIP itu.
2. Prabowo dorong sawit ditanam di Papua

Presiden Prabowo Subianto mendorong penanaman kelapa sawit, tebu, dan singkong di Papua, sebagai bagian dari strategi swasembada energi. Ia menargetkan, seluruh daerah bisa mandiri melalui pemanfaatan sumber daya lokal untuk produksi bahan bakar dan energi dalam lima tahun ke depan.
"Kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit. Juga tebu menghasilkan etanol. Singkong, kasava juga untuk menghasilkan etanol," kata Prabowo.
3. Tekan beban subsidi dan impor BBM

Prabowo menyatakan, kebijakan swasembada energi berpotensi menghemat anggaran negara hingga ratusan triliun rupiah setiap tahun. Selama ini, pemerintah masih mengeluarkan dana besar untuk subsidi dan impor BBM dari luar negeri.
"Kalau kita bisa tanam kelapa sawit, tanam singkong, tanam tebu, pakai tenaga surya dan tenaga air, bayangkan berapa ratus triliun kita bisa hemat tiap tahun," tutur Prabowo.















