Prabowo-Gibran Diharapkan Bisa Hadirkan Biaya UKT Murah

- Pemerintah membatalkan kenaikan biaya UKT di PTN untuk tahun 2024. Presiden Jokowi menyebut kemungkinan kenaikan UKT terjadi tahun depan, artinya saat pemerintahan Prabowo-Gibran
- Angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini hanya 30 persen
- Totok menyarankan agar biaya UKT diturunkan bahkan gratis untuk meningkatkan kualitas SDM
Jakarta, IDN Times - Pemerintah telah memutuskan untuk membatalkan kenaikan biaya uang kuliah tunggal (UKT) di perguruan tinggi negeri (PTN) untuk tahun 2024. Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyampaikan, kemungkinan UKT akan naik tahun depan.
Artinya, kenaikan itu terjadi pada pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pengamat pendidikan, Totok Amin Soefijanto berharap Prabowo bisa memenuhi janjinya untuk menghadirkan pendidikan murah untuk masyarakat.
“Semoga Pak Prabowo memenuhi janjinya, lebih bagus kalau gratis buat mahasiswa dari keluarga menengah ke bawah,” ujar Totok dalam keterangannya, Rabu (29/5/2024).
1. Indonesia masih butuh banyak sarjana

Totok menyampaikan, Indonesia masih butuh banyak sarjana. Menurutnya, angka partisipasi pendidikan tinggi saat ini 30 persen.
“Kita perlu lebih banyak sarjana dan meningkatkan angka partisipasi pendidikan tinggi yang sekarang hanya sekitar 30 persen. Syukur kalau bisa 50 persen dalam 2-3 tahun ke depan,” ucapnya.
2. UKT harus diturunkan, bahkan gratis

Totok berujar, apabila pemerintah bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan, jangan ada kenaikan biaya UKT. Bahkan, dia menyarankan agar biaya UKT gratis agar tak membebani masyarakat.
“Kalau pemerintah tidak ingin membebani rakyat, sebaiknya UKT diturunkan bahkan gratis,” kata dia.
3. Pendidikan bisa meningkatkan kualitas SDM

Lebih lanjut, Totok menyampaikan, pendidikan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, pendidikan seharusnya tidak hanya dinikmati oleh masyarakat yang ekonomi mapan saja.
“Perbaiki politik anggaran kita untuk sektor pendidikan agar tidak anomali. Amanah konstitusi itu mencerdaskan kehidupan bangsa. Tentu di dalamnya termasuk hak dan kesempatan untuk mengenyam pendidikan tinggi,” ujar Totok.
“Jangan sampai hanya anak dari keluarga kaya saja yang bisa kuliah. Buka kesempatan untuk kuliah buat siapa saja, agar Indonesia memiliki manusia berkualitas dan kompeten untuk bekerja memajukan bangsanya,” imbuhnya.