Pramono: Manggarai Berselawat Menurunkan Ketegangan Warga

- Gubernur DKI Jakarta menegaskan Manggarai Berselawat bukan untuk menyelesaikan tawuran, melainkan untuk silaturahmi.
- Manggarai Berselawat dibuat agar warga bisa berkumpul dan menurunkan ketegangan di lingkungan.
- Melalui kegiatan ini, warga yang sebelumnya berkonflik bahkan berkelahi bisa saling berpelukan dan kompak.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan kegiatan Manggarai Berselawat tak bertujuan menyelesaikan tawuran atau konflik warga. Tujuan kegiatan itu adalah silaturahmi.
Pramono mengatakan Jakarta sudah memiliki banyak tempat untuk warga yang ingin mengekspresikan dan menyalurkan energinya.
"Termasuk ketika saya menggagas Manggarai Bershalawat, sebenarnya itu bukan untuk menyelesaikan orang berantem sama sekali, enggak," ujar Pramono di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2025).
1. Berselawat menurunkan ketegangan

Pramono menerangkan Manggarai Berselawat dibuat agar warga bisa berkumpul. Sehingga, ketegangan di lingkungan bisa diturunkan.
"Yang namanya Manggarai Bershlawat itu supaya orang mau berkumpul. Di tempat kita, salah satu kekuatan utama kita kalau guyub, rukun, bersilaturahmi, berkumpul, itu menurunkan ketegangan," ucapnya.
2. Buat warga kompak

Menurut Pramono, melalui Manggarai Bershalawat warga juga bisa kompak. Bahkan, warga yang sebelum berkonflik hingga berkelahi bisa saling berpelukan.
"Ketika kami Bershalawat akhirnya yang berantem juga bersama-sama, berpelukan, mereka terus kompak minta kepada gubernurnya dibuat lapangan futsal," katanya.
3. Tawuran karena energi yang berlebih

Pramono menilai beberapa penyebab tawuran yaitu adanya energi lebih yang tidak tersalurkan dengan baik. Lalu, masalah kurangnya lapangan pekerjaan dan pengaruh media sosial.
"Makanya saya ingin energi-energi berlebih di Manggarai tersalurkan dengan baik. Salah satunya dengan bershalawat. Untuk kegiatan anak muda di sini, saya sudah berikan alat-alat olahraga, alat hadroh (kesenian Islami) hingga marawis," katanya