Atasi Tawuran Gagas Manggarai Berselawat, Pramono: Se-Indonesia Ribut

- Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menekankan pentingnya pendekatan humanis dalam penanganan tawuran di Ibu Kota.
- Pramono mengatakan energi orang yang mau tawuran harus disalurkan melalui olahraga, bekerja, beraktivitas, berimprovisasi, atau mendekatkan diri kepada keagamaan.
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyoroti pentingnya pendekatan humanis dalam menangani persoalan kompleks di Ibu Kota, termasuk masalah tawuran.
“Jadi saya gara-gara bicara Manggarai Berselawat, ributlah seluruh orang se-Indonesia. Gak apa-apa," kata Pramono Anung, di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (15/5/2025).
1. Energi orang tawuran harus disalurkan

Pramono mengatakan, untuk menangani persoalan tawuran, maka energi orang yang mau tawuran itu harus disalurkan.
"Apakah dengan olahraga, dengan bekerja, dengan beraktivitas, dengan berimprovisasi juga dengan lebih mendekatkan diri kepada keagamaan. Jadi pilihannya banyak banget," kata dia.
2. Pilih pendekatan humanis

Menurut Pramono, pendekatan seperti ini perlu dibangun untuk menciptakan solusi yang menyentuh akar permasalahan.
"Kenapa yang seperti itu kemudian saya bangun di Jakarta? Karena saya meyakini pendekatan yang lebih humanis. Seperti tadi tidak menggusur, tetapi lebih memperdayakan. Itu merupakan bagian bagaimana menyelesaikan persoalan di Jakarta yang begitu kompleknya ini,” ujar dia.
3. Pramono gagas Manggarai Berselawat

Sebelumnya, Pramono akan membuat program Manggarai Berselawat untuk mengatasi tawuran.
"Saya akan menggagas apa yang dinamakan Manggarai Berselawat," ujar Pramono, Selasa (13/5/2025).
Pramono mengatakan, dirinya akan mengundang pihak-pihak yang bertikai di Manggarai. Pemerintah akan mengajak mereka duduk bareng.
"Apa sih akar permasalahan yang sebenarnya? Karena gak bisa hanya menyalahkan saja. Karena menurut saya cara-cara seperti itu lain," ujar dia.
"Dengan demikian ada pedekatan kultural, keagamaan, orang dihargai. Tapi juga mereka problemnya memang banyak yang belum mendapatkan pekerjaan," lanjut dia.