Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Profil Mendagri Tito Karnavian, Mantan Kapolri Berprestasi

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian (IDN Times/Putra Gema Pamungkas)

Jakarta, IDN Times - Jenderal Polisi (purn) Muhammad Tito Karnavian merupakan tokoh kepolisian yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Tito bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah pemerintahan Presiden Joko “Jokowi” Widodo dan Ma’ruf Amin usai menjabat Kapolri.

Tito merupakan perwira tinggi polisi yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) ke-23. Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti pengangkatan Tito sebagai menteri di kabinet Jokowi pada periode pemerintahannya yang kedua.

Terdapat dua hal yang disorot ICW saat itu. Pertama, saat diangkat menjadi Mendagri, Tito yang merupakan Kapolri dinilai belum tuntas mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Kedua, ICW menyoroti dugaan keterlibatan Tito dalam kasus perusakan salah satu barang bukti dalam kasus suap yang ditangani KPK. Kasus itu lazim disebut sebagai “buku merah”. Dalam buku merah itu, ada nama Tito yang diduga menerima aliran dana dari seorang pengusaha, namun hal itu pernah dibantah institusi Polri.

Lantas seperti apa rekam jejak dan profil lengkap Jenderal Tito Karnavian. Berikut ulasan yang telah dirangkum IDN Times.

1. Meraih gelar Ph.D di NTU Singapura hingga penerima penghargaan Bintang Seroja

Mendagri, Tito Karnavian. (IDN Times/Khusnul Hasana).

Muhammad Tito Karnavian merupakan mantan perwira tinggi yang berdarah Jawa-Sumatra. Lahir di Palembang, Sumatra Selatan, 26 Oktober 1964, Tito merupakan sosok perwira Polri yang berprestasi. Ia pernah mendapat gelar Adhi Makayasa 1987.

Lulus dari SMA Negeri 2 Palembang, Tito mencoba peruntukan tes masuk di sejumlah perguruan tinggi negeri di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, semua tes yang diambilnya menghasilkan nilai yang sempurna.

Tito lulus saat mengikuti tes di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri), Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Sekolah Tinggi Akuntasi Negara (STAN).

Namun dari semua pilihan itu, Tito kemudian memutuskan menempuh pendidikan di AKABRI, terutama Akademi Kepolisian (Akpol). Ia pun meraih penghargaan Adhi Makayasa.

Tito menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 1996. Ia juga menerima penghargaan Wiyata Cendekia sebagai lulusan terbaik PTIK.

Tak hanya itu, Tito juga sempat mengenyam pendidikan di Royal New Zealand Air Force Command & Staff College, Auckland, New Zealand (Sesko) (1998), Bachelor of Arts (B.A.) in Strategic Studies, Massey University, New Zealand (1998), Sespim Pol, Lembang (2000), Lemhannas RI PPSA XVII (2011) penerima Bintang Seroja sebagai peserta Lemhanas terbaik.

Terakhir, pada 2013, Tito meraih gelar Ph.D in Strategic Studies with interest on Terrorism and Islamist Radicalization di S. Rajaratnam School of Internastional Studies, Nanyang Technology University (NTU), Singapore, dengan peredikat cum laude.

2. Perjalanan karier Tito Karnavian dari perwira polisi hingga menteri

Mendagri Tito Karnavian (Puspen Kemendagri)

Berikut perjalanan karier Tito Karnavian mulai dari Kepolisian hingga di kabinet Jokowi:

  • Pamapta Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987)
  • Kanit Jatanras Reserse Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1987–1991)
  • Wakapolsek Metro Senen Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1991–1992)
  • Wakapolsek Metro Sawah Besar Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya
  • Sespri Kapolda Metro Jaya (1996)
  • Kapolsek Metro Cempaka Putih Polres Metro Jakarta Pusat Polda Metro Jaya (1996–1997)
  • Sespri Kapolri (1997–1999)
  • Kasat Serse Ekonomi Reserse Polda Metro Jaya (1999–2000)
  • Kasat Serse Umum Reserse Polda Metro Jaya (2000–2002)
  • Kasat Serse Tipiter Reserse Polda Sulsel (2002)
  • Koorsespri Kapolda Metro Jaya (2002–2003)
  • Kasat Serse Keamanan Negara Reserse Polda Metro Jaya (2003–2005)
  • Kaden 88 Anti Teror Polda Metro Jaya (2004–2005)
  • Kapolres Serang Polda Banten (2005)
  • Kasubden Bantuan Densus 88/AT Bareskrim Polri (2005)
  • Kasubden Penindak Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006)
  • Kasubden Intelijen Densus 88/AT Bareskrim Polri (2006–2009)
  • Kadensus 88/AT Bareskrim Polri (2009–2010)
  • Deputi Penindakan dan Pembinaan Kemampuan
  • Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (2011–21 Sept 2012)
  • Kapolda Papua (21 Sept 2012–16 Juli 2014)
  • Asrena Polri (16 Juli 2014–12 Juni 2015)
  • Kapolda Metro Jaya (12 Juni 2015–16 Maret 2016)
  • Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) (16 Maret 2016–13 Juli 2016)
  • Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (13 Juli 2016–22 Oktober 2019)
  • Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Kabinet Indonesia Maju (23 Oktober 2019–Sekarang)
  • Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi ad interim
  • Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam).

3. Tito merupakan mantan perwira polisi berprestasi

Mendagri Tito Karnavian (IDN Times/M. Ilman Nafi'an)

Karier Tito yang cemerlang di kepolisian, tentu melalui banyak tugas dan penyelesaian kasus-kasus yang menonjol. Berikut deretan kasus menonjol yang pernah ditanganinya:

  • Bom Kedubes Filipina (2000)
  • Bom malam Natal (2000)
  • Bom Bursa Efek Jakarta (2001)
  • Bom Plaza Atrium Senen (2001)
  • Bom Makassar (2002)
  • Bom JW Marriott (2003)
  • Bom Kedubes Australia (2004)
  • Bom Bali II (2005)
  • Mutilasi 3 siswi di Poso (2006)
  • Bom Pasar Tentena (2005)
  • Bom Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott (2009)
  • Bom bunuh diri Polres Cirebon (2011)
  • Bom Sarinah Thamrin (2016)
  • Operasi Tinombala (2016-2019).
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
Amir Faisol
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us