Profil Sarwo Edhie Wibowo, Kakek AHY yang Jadi Pahlawan Nasional

- Presiden Prabowo Subianto menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh pada peringatan Hari Pahlawan.
- Sarwo Edhie Wibowo, kakek dari AHY, dianugerahi Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana atas jasa dan pengabdiannya kepada negara.
Jakarta, IDN Times - Pada Senin (10/11/2025) Presiden Prabowo Subianto secara resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada sepuluh tokoh dari berbagai daerah dan latar perjuangan. Upacara ini digelar bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan dihadiri oleh para keluarga penerima gelar. Salah satu nama itu adalah Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo.
Sarwo Edhie Wibowo lahir di Pangenjurutengah, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada 25 Juli 1925. Sarwo Edhi Wibowo adalah tokoh militer, ayah dari Krstiani Herrawati, ibu negara Indonesia dari Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono atau yang dikenal sebagai Ani Yudhoyono.
Sarwo Edhie juga merupakan kakek dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Edhie Baskoro Yudhoyono.
Sarwo Edhie Wibowo, menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipradana berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 046/TK/1986 tanggal 6 Agustus 1986 atas jasa dan pengabdiannya kepada negara.
Pada masa pendudukan Jepang, Sarwo bergabung dengan Pembela Tanah Air (PETA), pasukan bantuan Jepang di Indonesia, sebagai langkah awal karier militernya. . Setelah Proklamasi Kemerdekaan, dia kemudian bergabung dengan BKR yang menjadi cikal bakal TNI
Dia kemudian menjabat sebagai Komandan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang kemudian menjadi cikal bakal Kopassus, pada periode sekitar 1964–1967.
Dia pernah memimpin Kodam II/Bukit Barisan (Sumatra) dan Kodam XVII/Cenderawasih (Papua) sebagai Panglima Kodam. Dia juga pernah menjadi duta besar Indonesia untuk Korea Selatan pada Mei 1973 hingga 1978. Sarwo Edhie menghembuskan napas terakhir pada 9 November 1989 di Jakarta.
















