Program MBG di Bogor Mencapai 35 Dapur, Nilai Kebersihan 95,4 Persen

- Dapur SPPG Yasmin layani 20 sekolah dan 3.600 siswa
- Kota Bogor sudah operasikan 35 dapur, targetkan 45 SPPG
- Kebersihan dapur capai 95,4 persen, Pemkot akan pastikan SOP terpenuhi
BOGOR, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bergerak cepat memastikan pertumbuhan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang sudah mencapai 35 unit, diiringi kualitas kebersihan 95,4 persen.
Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim bersama Satgas Pengawasan MBG meninjau dapur SPPG di Yasmin, Bogor Barat, Kamis, 9 Oktober 2025, dengan keamanan makanan yang cukup baik dari nilai kebersihannya.
Dedie ingin memastikan kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) setelah marak isu siswa keracunan makanan MBG di beberapa daerah lain. Dia memastikan seluruh prosedur dan standar dapur sehat terpenuhi. Bahkan, dia mengklaim, hasil peninjauan menunjukkan nilai kebersihan di salah satu dapur jauh melampaui batas minimum.
"Setelah kami meninjau, terlihat bahwa SPPG Yasmin Curug Mekar ini sudah memenuhi syarat dan memiliki nilai IKL sebesar 95,4 dari 80," ujar dia.
Dedie memastikan Pemkot Bogor tidak akan lepas tangan. "Jadi terus dilakukan monitoring langsung, pendampingan, dan memastikan bahwa semua standar yang harus dipenuhi benar-benar terlaksana sesuai ketentuan," tegasnya.
1. Dapur SPPG Yasmin layani 20 sekolah dan 3.600 siswa

Dedie menyebut, dapur SPPG Yasmin, yang menjadi percontohan, menunjukkan jangkauan layanan yang luas. Layanan ini mencakup berbagai kelompok penerima manfaat yang berbeda-beda.
"Dapur SPPG Yasmin ini melayani 20 sekolah dengan 3.600 siswa, dan mencakup pelayanan untuk Posyandu, ibu hamil, lansia, dan ibu menyusui," kata dia.
Dedie juga mengingatkan pentingnya kecepatan penanganan jika terjadi kasus keracunan. "Mekanisme pelaporan dan penanganannya harus sistematis dan cepat, dari mulai penanganan, pemeriksaan sampel, dan sebagainya untuk mengetahui pasti penyebabnya," tegas Dedie.
2. Kota Bogor sudah operasikan 35 dapur, targetkan 45 SPPG

Dalam menjaga kualitas dan keamanan pangan, Dedie mengatakan, setiap dapur diwajibkan mematuhi aturan ketat mengenai waktu dan jarak distribusi.
"Setiap dapur ini tidak boleh melayani dengan jarak lebih dari 6 kilometer serta jarak antara proses masak dan distribusi tidak boleh lebih dari 4 jam," papar dia.
3. Pemkot Bogor bakal awasi SOP berjalan baik pada SPPG

Dalam rapat koordinasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) beserta sejumlah kepala daerah di SICC, Bogor, Senin (13/10/2025), Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin menambahkan, Pemkot Bogor akan hadir untuk memastikan SOP berjalan baik.
"Program yang baik ini jangan sampai dirusak hanya karena masalah teknis di lapangan, karena SOP-nya kurang maksimal. Makanya pemerintah daerah harus hadir," kata Jenal.
Sementara, Kepala BGN, Dadan Hindayana, juga menginstruksikan agar seluruh SPPG segera melengkapi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan masing-masing dalam waktu satu bulan.