Projo Sebut Jokowi Terbuka Bertemu Megawati

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum relawan Pro-Jokowi (Projo) sekaligus Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menyampaikan Presiden Joko “Jokowi” Widodo terbuka untuk ketemu tokoh politik siapapun, termasuk ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sekaligus mantan presiden RI Megawati Soekarnoputri.
Melansir dari ANTARA, Hal tersebut disampaikan oleh Arie di Istana Kepresidenan, Jakarta pada (17/4)
1. Budi Arie katakan Presiden Jokowi tidak ada halangan bertemu dengan Megawati

Menurut Arie, presiden Jokowi asyik-asyik saja dan tidak terhambat untuk bertemu Megawati.
"Kalau menurut saya, mana saja oke saja lah, Presiden juga asik-asik saja nggak ada hambatan (soal peluang bertemu Megawati)," ujarnya.
Ia menegaskan bahwa presiden Jokowi senantiasa terbuka bertemu dengan tokoh-tokoh penting politik
"Pak Jokowi kan orangnya santai saja. Ketemu rakyat saja oke, apalagi elite," kata Arie.
2. Staf Khusus Presiden sudah cari waktu untuk mempertemukan Jokowi dan Megawati

Selebihnya, Koordinat Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana sempat menyampaikan bahwa pihak Istana sedang menentukan waktu yang tepat untuk mempertemukan Jokowi dan Megawati.
"Lagi pula ini masih bulan Syawal, bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi," kata Ari.
Jawaban tersebut diberikan Ari ketika menanggapi pertanyaan terkait silaturahmi antara Jokowi dan megawati yang tiada pada Idulfitri 1445 Hijriah.
Sama seperti Budi Arie, Ari juga menekankan bahwa Jokowi terbuka untuk silaturahmi dengan tokoh-tokoh politik dan bangsa.
3. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto keputusan ada di tangan Staf Khusus Presiden

Sementara itu Sekretaris Jendral (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengoper pertanyaan terkait pertemuan Jokowi dan Megawati kepada Ari.
"Waktunya tanyakan saja (ke) Pak Ari Dwipayana," ujar Hasto.
Hasto mengatakan waktu lebaran sebagai kesempatan baik untuk melakukan silaturahmi dan halalbihalal. Namun ia meminta menunda pertemuan tersebut.
"Biar bertemu dengan anak ranting dulu, karena mereka juga jadi benteng bagi Ibu Megawati Soekarnoputri. Bukan persoalan karena PDI Perjuangan, tetapi lebih karena bagaimana pemilu 2024," sebut Hasto.