Stok Sempat Menipis, 58 Ribu Obat Malaria Akhirnya Tiba di Timika

Sebanyak 33.210 tablet didistribusikan ke faskes

Timika, IDN Times - Sebanyak 58.500 tablet obat malaria biru atau Dehidro Artemisinin Pipraquine (DHP) Frimal (obat biru), akhirnya tiba di Mimika, Papua, pada 1 Agustus lalu, setelah sempat kosong selama beberapa bulan terakhir.

"Terkait dengan obat malaria yang beberapa bulan terakhir ini kosong, kemarin 1 Agustus 2022 telah tiba," kata Sekertaris Dinas Kesehatan Marselino Mameyau saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/8/2022).

Ribuan tablet malaria itu telah ditambahkan ke fasilitas kesehatan milik pemerintah, baik itu puskesmas di wilayah kota, pinggiran, pesisir hingga pegunungan.

Selain itu, stok obat malaria yang ada sudah didistribusikan ke klinik. Karena tidak hanya faskes milik pemerintah yang tempat pemeriksaan malaria, tapi juga klinik swasta.

"Stok yang masuk itu 58.500 tablet, kemudian sudah didistribusikan ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas-puskesmas di distrik dan klinik," jelas Marselino.

Baca Juga: Capaian Vaksinasi COVID-19 di Papua-Papua Barat Masih 70 Persen Kurang

1. Sebanyak 25.290 tablet disimpan di gudang farmasi

Stok Sempat Menipis, 58 Ribu Obat Malaria Akhirnya Tiba di Timikailustrasi malaria (webmd.com)

Saat ini stok obat malaria yang masih tersisa 25.290 tablet, dan kini masih disimpan di gudang farmasi Pemkab Mimika, yang berlokasi di Jalan Cenderawasih SP2 Mimika, Papua.

"Jadi stok yang masih ada di gudang farmasi 25.290 tablet," ungkap Marselino.

2. Obat malaria ada yang bisa bertahan tiga bulan

Stok Sempat Menipis, 58 Ribu Obat Malaria Akhirnya Tiba di TimikaSekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika Marselino Mameyau IDN Times/ Ricky Lodar

Diperkirakan stok obat yang ada, baik yang sudah didistribusikan ke faskes dan yang masih disimpan di gudang farmasi, masih bisa bertahan sampai beberapa bulan. Namun sebelum stoknya habis, Pemkab Mimika sudah harus memesan lagi, sehingga tidak terjadi kekosongan stok.

"Stok obat yang ada bisa bertahan sampai tiga bulan ke depan, setelah itu kami ajukan permintaan lagi," ungkap Marselino.

Baca Juga: Waspada! Stok Obat Malaria di Mimika Papua Menipis

3. Obat malaria biru tidak diperjualbelikan

Stok Sempat Menipis, 58 Ribu Obat Malaria Akhirnya Tiba di TimikaPintu masuk kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika IDN Times/ Ricky Lodar

Marselino mengimbau kepada masyarakat Mimika agar tidak perlu panik dengan informasi obat malaria kehabisan. Apabila merasa gejala malaria agar secepatnya berobat, karena saat ini stok obat malaria sudah ada.

"Jadi masyarakat tidak perlu takut untuk berobat apabila mengalami gejala malaria, karena saat ini sudah ada stok obat," ungkapnya.

Marselino juga mengimbau, dengan kebutuhan obat malaria yang tinggi di Mimik, jangan dijadikan sebagai kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari ketersediaan obat malaria. Karena akan merugikan orang banyak.

"Untuk obat malaria tidak diperjualbelikan di fasilitas kesehatan milik pemerintah," tutur Marselino.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya