11 Fakta Mencengangkan Mengenai Terapi Chiropractic yang Menewaskan Siska
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Terapi chiropractic kini menjadi gunjingan di berbagai media. Prosedur terapi dan hasilnya dianggap meragukan setelah meninggalnya Allysa Siska Nadya. Dia meninggal setelah melakukan terapi chiropractic di Klinik Chiropractic First yang terletak di Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan.
Tak sedikit dari kita pasti bertanya-tanya, sebenarnya seperti apa sih terapi chiropractic itu? Berikut ini ada beberapa fakta mengenai chiropractic yang wajib kamu tahu dari sekarang.
1. Terapi chiropractic ditemukan oleh Daniel David Palme pada tahun 1895.
Sumber Gambar: mycomplexhealth.com
Terapi chiropractic ditemukan pertama kali oleh seorang Ahli Medis bernama Daniel David Palmer pada pada tahun 1895. Chiropractic sudah dipraktikkan di lebih dari 100 negara dan menjadi satu bentuk teknik terapi alternatif populer untuk tulang belakang.
2. Terapi chiropractic tidak perlu resep obat.
Sumber Gambar: mdghealthallience.com
Usai terapi, seorang chiropractor (terapis) tidak perlu meresepkan obat untuk mengobati pasien. Meraka akan bergantung pada berbagai terapi manual. Sehingga fungsi tubuh bisa ditingkatkan dan memberikan bantuan terhadap nyeri yang dirasakan pasien.
3. Terapi chiropractic cukup populer di luar negeri, terutama di Amerika Serikat.
Sumber Gambar: homestead.com
Tidak perlu ditanya lagi, terapi ini ternyata sangat populer di luar sana. Bahkan, telah didirikan sebuah lembaga pendidikan yang mempelajari tentang chiropractic yang terletak di Iowa, Amerika Serikat. Ada banyak peserta didik yang bergabung untuk belajar lebih banyak mengenai terapi ini.
4. Chiropractic diklaim bisa mencegah subluxation.
Subluxation adalah kondisi ketika tulang dan sendi tidak selaras atau dislokasi. Kondisi ini bisa terjadi akibat kebiasaan pada posisi postur tubuh yang salah dan menyebabkan gejala trauma atau stres berkepanjangan. Sejatinya, para praktisi chiropractic merupakan orang yang profesional di bidang kesehatan yang mampu menghilangkan dan mencegah subluxation.
5. Klinik Chiropractic First yang ada di Jakarta bukanlah satu-satunya. Klinik sejenis juga sudah buka dua cabang baru di Surabaya, Jawa Timur.
Tercatat ada delapan klinik Chiropractic First di Indonesia. Satu diantaranya ada di Jakarta dan dua di Surabaya. Pasalnya, para dokter di klinik ini berasal dari luar negeri seperti Singapura, Amerika Serikat dan Tiongkok.
6. Selama ini terapi chiropractic identik dengan teknik yang aman, efektif dan lembut.
Editor’s picks
Sumber Gambar: ytimg.com
Para ahli menyebut teknik dalam terapi chiropractic sebetulnya dilakukan dengan aman, lembut, dan efektif. Teknik ini dinamakan dengan sebutan teknik adjustment. Teknik ini berguna mengembalikan posisi tulang belakang dan menghilangkan gejala atau rasa sakit.
7. Terapi chiropractic bisa memicu komplikasi serius, bahkan hingga saraf terjepit.
Sumber Gambar: vinuedu.com
Dalam beberapa kasus, terapi ini ternyata punya efek samping. Di antaranya adalah sakit kepala, keletihan dan ketidaknyamanan pada bagian tubuh yang diterapi. Akan tetapi dalam kasus yang ekstrim, akibat terapi juga bisa menyebabkan komplikasi serius seperti kejadian stroke, sindrom saraf terjepit, serta memburuknya dislokasi ruas-ruas tulang belakang.
8. Terapi chiropractic memiliki kemampuan self healing.
Sumber Gambar: stmaryshciro.com
Kemampuan self healing adalah sebuah kekuatan yang luar biasa dari chiropractic. Dengan terapi ini, pasalnya pasien bisa menyeimbangkan tubuh dan melepaskan berbagai tekanan pada syaraf. Sehingga tubuh mampu menyembuhkan dirinya sendiri. Jadi tujuan terapi ini adalah mengoptimalkan fungsi dan kerja dari sistem syaraf itu sendiri.
9. Bayi baru lahir, ibu hamil, orang berusia lanjut dianjurkan melakukan chiropractic.
Sumber Gambar: sandiegospinalcare.com
Kendati sering menimbulkan pro kontra, chiropractic adalah metode pengobatan melalui tulang belakang yang telah diakui di dunia kesehatan. Terapi ini bahkan bisa berlaku untuk bayi yang baru lahir, ibu hamil, sampai orang tua yang sudah berusia lanjut.
10. Tapi ternyata orang yang tidak punya stroke, bisa terkena stroke gara-gara chiropractic.
Sumber Gambar: baldvischirpractic.com
Chiropractic selama ini diklaim sebagai metode terapi yang berfokus untuk mengoreksi kelainan tulang belakang, otot dan sendi saraf. Namun, pasien harus berhati-hati jika melakukan terapi ini di bagian leher. Pasalnya terapi chiropractic di leher bisa memicu risiko stroke.
11. Manipulasi tulang leher menjadi spekulasi penyebab kematian Allya Siska Nadya akibat chiropractic.
Sumber Gambar: bosnarhealth.com
Salah satu efeknya yang paling berbahaya adalah manipulasi tulang leher. Manipulasi ini menyebabkan adanya robekan kecil di dinding arteri. Selanjutnya, robekan kecil itu bisa menyebabkan adanya penggumpalan darah.
Jika parah, gumpalan darah tersebut akhirnya akan pecah dan memutus sirkulasi darah dari pembuluh darah ke otak. Inilah yang nantinya akan menyebabkan stroke. Hal ini juga yang menjadi kemungkinan pemicu kematian pada Allya Siska Nadya yang terjadi secara tiba-tiba usai melakukan chiropractic.