Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

RSPAD Punya Helm Pendeteksi Suhu Tubuh untuk Penanganan COVID-19

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Jakarta, IDN Times - Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta memiliki helm canggih yang bisa mendeteksi suhu tubuh manusia dalam rangka penanganan virus corona atau COVID-19.

Helm tersebut diberikan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa untuk mempermudah dan mempercepat deteksi seseorang yang diduga terjangkit COVID-19 melalui pengecekan suhu tubuh.

“Kita sudah memiliki helm yang bisa melihat suhu tubuh manusia. Ada lima set. Saya akan rencanakan untuk training dulu, supaya para operator nanti tahu betul apa yang bisa dilakukan,’’ kata Andika melalui keterangan tertulisnya, Senin (1/6).

1. Tenaga medis tidak perlu lagi mengecek pasien satu per satu

Helm pengukur suhu tubuh manusia (Dok. Humas TNI AD)

Helm tersebut tentunya sangat diperlukan oleh tenaga medis yang ada di RSPAD Gatot Subroto sebagai salah satu rumah sakit rujukan COVID-19 di Indonesia.

“Karena, tidak perlu mendatangi satu per satu (pasien) kemudian wajah diukur. Si pemakai helm sudah bisa melihat banyak orang yang dilihat, kelihatan suhunya dan tinggal langsung tunjuk saja,’’ ujarnya.

2. Kasad juga melakukan pengecekan kesedian APD di RSPAD Gatot Subroto

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa (Dok. ANTARA News)

Selain bantuan helm pendeteksi suhu tubuh, Andika juga melakukan kontrol terkait data sejumlah pasien COVID-19 yang ditangani di rumah sakit tersebut, baik pasien yang sudah diperbolehkan untuk pulang dan yang sedang menjalani perawatan.

"Kemudian, membahas ketersediaan stok APD, reagen serum rapid test, serta sampel PCR dari masing-masing Rumah Sakit TNI AD dikirimkan ke RSPAD Gatot Soebroto untuk dilakukan uji klinis," tuturnya.

3. Persediaan reagen dapat bertahan sampai 2 bulan

Ilustrasi tes swab. IDN Times/Mia Amalia tes PCR

Sementara itu, Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigadir Jenderal TNI Budi Sulistya menjelaskan, persediaan reagen PCR dan reagen rapid anti body dapat bertahan hingga dua bulan.

"Pengiriman sampel oleh rumah sakit TNI AD ke RSPAD sedang dalam perjalanan," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Fitang Budhi Adhitia
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us