Salurkan Bantuan, Bandara Palu Dibuka Lebih Cepat

Jakarta, IDN Times - Bandara Mutiara Sis Al Jufrie, Palu, sudah kembali beroperasi lebih cepat dari waktu yang ditentukan pada Sabtu (29/9). Seharusnya, bandara dioperasikan pada pukul 19:30 WITA. Namun, berdasarkan rapat koordinasi yang dilakukan oleh stakeholder penerbangan di Palu, diputuskan bandara sudah dibuka sekitar pukul 11:57 WITA.
"Perusahaan AirNav Indonesia kemudian menerbitkan Notice to Airmen (NOTAM) nomor H0755/18 yang menginformasikan kepada seluruh stakeholder penerbangan mengenai operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufrie untuk penerbangan darurat, SAR dan bantuan kemanusiaan," ujar Direktur Utama AirNav Indonesia, Novie Riyanto melalui keterangan tertulis pada hari ini.
Kini yang jadi pertanyaan, apakah kondisi bandara memungkinkan untuk memfasilitasi kedatangan pesawat Hercules dan pesawat lain yang membawa bantuan logistik?
1. Tidak semua landasan pacu mengalami kerusakan sehingga masih bisa didaratkan pesawat

Menurut Novie, berdasarkan pengamatan timnya di lapangan, terdapat retakan di salah satu ujung runway sepanjang 250 meter. Sehingga, masih terdapat 2.000 meter lagi yang masih bisa digunakan.
"Artinya untuk pesawat Hercules dan ATR masih aman untuk mendarat di runaway tesebut. Layanan navigasi penerbangan yang kami berikan dapat berjalan dengan baik," ujar Novie pada hari ini.
Untuk bisa membantu proses operasional pendaratan beberapa pesawat yang membawa bantuan kemanusiaan, AirNav Indonesia akan mengirimkan personel tambahan ke Palu. Airnav mengutamakan untuk mengirim personel yang memang berdinas sebelumnya di Bandara Palu.
"Selain itu, kami juga mengirimkan mobile tower dan genset agar layanan navigasi penerbangan dapat diberikan secara optimal," kata dia.
2. TNI sudah mengirimkan bantuan pada Sabtu pagi

Sesuai dengan instruksi Presiden Joko "Jokowi" Widodo, maka Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengirimkan bantuan ke Palu, Sulawesi Tengah pada Sabtu pagi (29/9). Sejak pagi tadi, ia melepas tim evakuasi gabungan untuk mengantisipasi dampak gempa yang ditimbulkan pada Jumat sore kemarin.
Pasukan yang dikirimkan terdiri dari dua tim kesehatan setingkat kompi plus dari Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad), satu kompi plus dari satuan marinir, serta pasukan dari Badan SAR (Basarnas).
"Tim kesehatan Kostrad dari Abdurrahman Saleh, Malang, juga diberangkatkan pagi ini," ujar Hadi pagi tadi di Lanud Halim Perdanakusuma.
TNI juga akan memberangkatkan KRI Soeharso yang difungsikan sebagai rumah sakit terapung. Di rumah sakit terapung itu ada dokter spesialis. Dokter ini, merupakan tim medis yang sebelumnya juga membantu korban gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
3. Total korban tewas sementara ini mencapai 48 orang

Akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 SR, rupanya mengakibatkan korban jiwa yang jatuh tidak sedikit. Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 48 orang sejauh ini yang dilaporkan tewas.
"Total korban meninggal itu berdasarkan data per pukul 10:00 WIB," ujar Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho ketika menggelar jumpa pers pada hari ini.
Menurut data dari tim SAR, mereka menemukan korban tewas akibat tsunami di kota Palu dan Donggala. Tetapi jumlahnya belum diketahui. Itu sebabnya, ia mengatakan angka korban tewas bisa berubah sewaktu-waktu.
Berikut data lengkap mengenai jumlah korban tewas dan keberadaan jenazahnya di beberapa rumah sakit:
- RS Woodward Palu: 2 orang
- RS Budi Agung Palu: 10 orang
- RS Samaritan Palu: 6 orang
- RSUD Undata Palu: 30 orang