Data Lengkap Kasus COVID-19 di Indonesia per Rabu 1 Februari 2023

Jakarta, IDN Times - Satgas penanganan COVID-19 dalam 24 jam menemukan ada penambahan 273 kasus di tingkat nasional. Maka, akumulasi kasus COVID-19 menjadi 6.730.289.
Sedangkan, kematian harian bertambah tiga pasien. Maka, akumulasi pasien yang meninggal menjadi 160.817.
Di sisi lain, jumlah pasien yang sembuh bertambah 276. Akumulasi pasien yang berhasil pulih mencapai 6.565.208.
Kabar yang melegakan yakni jumlah kasus aktif kembali turun di bawah 5.000. Sebelumnya, kasus aktif berada di angka lebih dari 6.000. Satgas melaporkan ada 4.264 kasus aktif yang tersisa saat ini. Kasus aktif menggambarkan jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit atau menjalani isolasi mandiri akibat tertular COVID-19.
Meski telah memasuki tahun ketiga pandemik, namun Badan Kesehatan Dunia (WHO) belum mencabut status pandemik COVID-19. Varian baru dari COVID-19 justru kembali muncul yakni Kraken.
Alhasil, pemerintah kembali mendorong masyarakat agar segera menerima vaksin COVID-19. Tujuannya untuk meminimalisasi dampak buruk seandainya terinfeksi varian Kraken.
Lalu, berapa capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia?
1. Akumulasi vaksin booster kedua baru mencapai 1,2 juta
Sementara, pemerintah tetap melanjutkan program vaksinasi COVID-19. Imbauan itu disampaikan untuk kembali memberikan daya tahan tubuh dalam melawan varian baru virus Sars CoV-2. Maka, sejak 24 Januari 2023 lalu, pemerintah sudah membuka kesempatan bagi masyarakat di atas 18 tahun untuk menerima vaksin booster dosis kedua.
Namun, vaksin booster kedua terlihat kurang diminati. Data dari satgas COVID-19, jumlah warga yang menerima vaksin booster dosis kedua hanya bertambah 15.757. Maka, akumulasi penerima vaksin booster kedua mencapai 1.285.761.
Di sisi lain, penerima vaksin booster dosis pertama bertambah 34.614. Maka akumulasi masyarakat yang telah tiga kali menerima vaksin COVID-19 mencapai 69,4 juta.
Editor’s picks
Meski begitu, target pemerintah untuk memberikan vaksin lengkap dua dosis bagi masyarakat hingga saat ini belum tercapai. Jumlah penerima vaksin kedua mencapai 175.098.146.
Sedangkan, penerima vaksin dosis pertama yakni 5.686. Maka, akumulasi penerima vaksin dosis pertama mencapai 204.248.441. Padahal, pada 2021 lalu, pemerintah menetapkan target vaksin dosis pertama harus diterima oleh 234.666.020 penduduk. Hal itu untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
Baca Juga: Jokowi Cabut PPKM, Menkes Beberkan Nasib PCR dan Antigen
2. Empat provinsi masih memiliki cakupan vaksinasi yang rendah untuk dosis kedua
Sementara, berdasarkan data penerima vaksin dari situs resmi Kementerian Kesehatan, rupanya masih ada provinsi yang cakupan vaksinasi dosis keduanya masih di bawah 50 persen. Keempat provinsi itu yakni Sulawesi Barat (49,77 persen), Maluku (44,92 persen), Papua Barat (42,41 persen) dan Papua (23,36 persen).
3. Daftar sebaran akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi di Indonesia
Berikut daftar lengkap akumulasi kasus COVID-19 di 34 provinsi per Rabu, (1/2/2023):
Aceh: 44.881kasus
Sumatra Utara: 163.732 kasus
Sumatra Barat: 105.668 kasus
Riau: 154.922 kasus
Jambi: 39.425 kasus
Sumatra Selatan: 85.116 kasus
Bengkulu: 29.869 kasus
Lampung: 78.228 kasus
Bangka Belitung: 67.203 kasus
Kepulauan Riau: 72.030 kasus
DKI Jakarta: 1.539.638 kasus
Jawa Barat: 1.234.968 kasus
Jawa Tengah: 655.985 kasus
DI Yogyakarta: 230.285 kasus
Jawa Timur: 637.605 kasus
Banten: 365.930 kasus
Bali: 172.611 kasus
NTB: 37.314 kasus
NTT: 97.353 kasus
Kalimantan Barat: 67.640 kasus
Kalimantan Tengah: 59.364 kasus
Kalimantan Selatan: 88.923 kasus
Kalimantan Timur: 214.496 kasus
Kalimantan Utara: 46.150 kasus
Sulawesi Utara: 54.397 kasus
Sulawesi Tengah: 63.042 kasus
Sulawesi Selatan: 148.654 kasus
Sulawesi Tenggara: 26.581 kasus
Gorontalo: 14.079 kasus
Sulawesi Barat: 16.054 kasus
Maluku: 18.991 kasus
Maluku Utara: 14.883 kasus
Papua: 51.246 kasus
Papua Barat: 33.026 kasus
Total kasus secara nasional: 6.730.289
Baca Juga: PPKM Dicabut karena COVID-19 Turun, DKI Masih Sediakan Vaksin Gratis