Rekam Jejak Ronny Sompie, Sempat Dicopot di Tengah Kasus Harun Masiku

Jakarta, IDN Times - Sosok mantan Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM, Ronny F. Sompie kembali jadi sorotan pada 3 Januari 2025 lalu. Sebab, ia hadir ketika dipanggil oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam perkara penyuapan terhadap mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
Penyuapan itu diduga turut melibatkan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto dan Harun Masiku. Keterangan mantan jenderal bintang dua di Polri itu dibutuhkan oleh komisi antirasuah lantaran ia mengetahui perlintasan Harun pada 2020 lalu. Ketika itu Harun sempat disebut kabur ke Singapura tak lama usai komisi antirasuah menggelar Operasi Tangkap Tangan (OTT).
Itu pula pengakuan Ronny ketika dicecar oleh penyidik komisi antirasuah selama hampir enam jam menjalani pemeriksaan.
"Saya dipanggil dan didengar keterangan oleh penyidik KPK berkaitan dengan kasus Harun Masiku. Tadi ada 22 pertanyaan yang ditanyakan," ujar Ronny kepada para jurnalis di depan Gedung Merah Putih, Kuningan, Jakarta Selatan.
Kepada penyidik, pria yang kini menjadi politikus Partai Golkar itu pergi ke Singapura pada 6 Januari 2020 dan kembali ke Tanah Air pada 7 Januari 2020 melalui Bandara Soekarno-Hatta.
"Jadi, hanya melintas satu hari saja. Setelah itu sudah kembali ke Bandara Soekarno-Hatta," tutur dia.
Namun, pada 2020 lalu, Ronny justru dicopot oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly karena diduga memberikan pernyataan berbeda ke publik soal perlintasan Harun ke luar Indonesia. Bagaimana rekam jejaknya hingga bisa pindah dari kepolisian ke Kementerian Hukum dan HAM?
1. Ronny sempat bercita-cita jadi prajurit TNI AL

Pria bernama lengkap Ronny Franky Sompie itu lahir di Manado pada 17 September 1961. Semula, Ronny tak ingin menjadi personel Polri. Ia bercita-cita menjadi prajurit TNI Angkatan Laut (AL). Tetapi, pembinanya ketika itu melihat Ronny lebih berpotensi menjadi personel Polri.
Saran dari pembinanya iaa ikuti. Alhasil, kariernya pun cepat melejit. Ia pernah menduduki sejumlah jabatan penting di kepolisian, mulai dari Kapolres Sidoarjo (2003), Direskrimum Polda Sumut (2005), hingga Kapolwiltabes Surabaya (2009). Karier Ronny terus menanjak hingga ia sempat didapuk menjadi Kepala Divisi Humas di Mabes Polri (2013). Ia juga sempat menjadi Kapolda Bali (2015).
Pada 2012, Ronny pernah mendaftar untuk mengikuti seleksi pemilihan Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun, Ronny gagal hijrah dari Mabes Polri ke Kantor KPK lantaran kalah dalam seleksi.
Ronny kembali mencoba peruntungannya untuk alih status dari Kepolisian pada 2013. Ketika itu ia maju dalam seleksi pemilihan deputi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Lagi-lagi Ronny gagal.
Namun, pada 2015, Ronny mendapatkan tawaran jabatan bergengsi. Dia ditunjuk menjadi Direktur Jenderal Imigrasi.
2. Ronny Sompie dicopot dari posisi Dirjen Imigrasi di tengah polemik Harun Masiku

Pada 2020 lalu, Ronny dicopot dari posisi Dirjen Imigrasi oleh Yasonna Laoly. Ketika itu, ia ikut sibuk membuat penjelasan ke publik soal perlintasan Harun Masiku.
Kelompok masyarakat sipil menilai pencopotan Ronny ketika itu ada kaitannya dengan kaburnya Harun ke Negeri Singa. Apalagi Yasonna juga merupakan kader PDI Perjuangan (PDIP).
Yasonna sebelumnya menyebut Harun masih berada di luar negeri dan belum kembali. Tetapi, Ronny justru menyebut Harun telah kembali ke Tanah Air sejak 7 Januari 2020 atau sehari sebelum OTT KPK terhadap eks komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Tak lama setelah itu, Ronny pun dicopot dari posisi Dirjen Imigrasi.
Ketika dikonfirmasi kepada Ronny alasannya dicopot dari posisi Dirjen Imigrasi pada 2020 lalu karena dianggap membocorkan pergerakan Harun. Ia pun meminta media menanyakannya langsung kepada Yasonna.
"Itu tanya kepada Pak Menteri pada saat itu ya. Pak Menteri lebih paham lah kalau menjawab itu," katanya pada 3 Januari 2024 lalu.
3. Ronny Sompie gagal terpilih jadi anggota DPR pada pileg 2024

Setelah tidak lagi menjadi Dirjen Imigrasi, Ronny kemudian banting setir masuk ke politik praktis. Ia menjadi kader Partai Golkar bersama eks Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen (Purn) Rikwanto.
Ronny dikenalkan oleh Airlangga Hartarto ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar pada Maret 2023.
"Bakal menjadi caleg Golkar Pak Ronny Sompie, Pak Sutarto, Pak Rikwanto, semuanya Jenderal," ujar Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat.
Ronny kemudian maju menjadi calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Sulawesi Utara. Tetapi, ia gagal terpilih jadi anggota DPR.
4. Ronny Sompie melaporkan punya harta kekayaan hingga Rp35,11 miliar

Sementara itu, Ronny melaporkan harta kekayaan ke KPK senilai Rp35,11 miliar. Pelaporan itu dilakukan pada 2019 lalu ketika ia masih menjabat Dirjen Imigrasi.
Ia melaporkan memiliki harta dan aset berupa tanah serta rumah di tujuh lokasi berbeda. Total aset berupa tanah dan rumah mencapai Rp22,6 miliar.
Ia juga melaporkan memiliki harta berupa empat kendaraan dengan total aset mencapai Rp523 juta. Ronny melaporkan memiliki harta bergerak lainnya mencapai Rp9,8 miliar.
Kas dan setara kas dilaporkan mencapai Rp2,1 miliar. Dengan demikian, total harta yang dilaporkan oleh Ronny ke komisi antirasuah sebesar Rp35,11 miliar.