Waketum PPP Bantah Kabar Suharso Monoarfa Bakal Keluar dari KIB

Kabar Suharso bakal mundur disampaikan anggota DPD Sulsel

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, menepis kabar yang menyebut mantan Ketum PPP, Suharso Monoarfa, bakal mundur dari Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Ia mengatakan, usai terjadi pergantian pucuk pimpinan, PPP justru semakin solid. Bahkan, PPP berencana menggelar pertemuan dengan dua partai lainnya di Semarang dalam waktu dekat. 

"Pokoknya, apabila yang disampaikannya itu sepanjang menyangkut posisi PPP, bukan sikap Suharso Monoarfa pribadi, maka itu tidak betul. PPP justru sedang menyiapkan kegiatan KIB berikutnya di Semarang," ujar Arsul ketika dihubungi pada Kamis, (22/9/2022). 

Anggota Komisi III DPR itu turut menegaskan, tidak ada niat PPP untuk keluar dari KIB. Apalagi di antara ketiga partai itu sudah meneken nota kesepahaman. 

Kabar Suharso bakal mundur dari KIB pertama kali disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sulawesi Selatan, Tamsil Linrung. Usai mengisi diskusi di daerah Panglima Polim, Jakarta Selatan, Tamsil mengatakan kepada media rencana Suharso yang bakal mundur dari KIB. 

Tamsil menirukan pernyataan Suharso yang sempat menduga ada intervensi dari Istana dalam rapat mukernas di Banten pada 4 September 2022 lalu. Hasil mukernas menunjukkan, Suharso dicopot dari posisi ketua umum dan diganti Mardiono. 

Presiden Joko "Jokowi" Widodo yang sempat dikonfirmasi oleh Suharso membantah tuduhan itu.

"Presiden mengatakan kalau ia tidak ikut-ikutan. Presiden meminta agar namanya tidak ikut dibawa-bawa," katanya. 

Tetapi, Arsul menyentil pernyataan Tamsil itu. Menurutnya, tidak patut Tamsil menyampaikan permasalahan yang menyangkut PPP. 

Apa kritik Arsul terhadap Tamsil?

Baca Juga: PPP Tak Setuju Usulan Megawati Nomor Urut Parpol Tak Dikocok Ulang

1. Arsul nilai Tamsil tak etis berbicara kondisi internal di PPP ke publik

Waketum PPP Bantah Kabar Suharso Monoarfa Bakal Keluar dari KIBAnggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Tamsil Linrung yang menyampaikan Suharso Monoarfa bakal mundur dari KIB. (Facebook Tamsil Linrung)

Arsul juga sempat menyentil Tamsil Linrung yang dinilainya bersikap tidak etis karena telah berbicara mengenai kondisi internal PPP kepada publik. Padahal, Tamsil sendiri bukan kader PPP. Ia adalah politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

"Jadi, ini luar biasa sekali Pak Tamsil yang bukan (bagian dari) PPP justru merasa lebih tahu tentang Suharso Monoarfa, PPP dan KIB. Tapi, yang jadi concern saya, ini adalah hal yang tidak etis karena seorang yang berasal dari partai lain, tepatnya PKS bicara tentang partai lain dalam kaitannya dengan posisi koalisinya," kata Arsul. 

Di sisi lain, Arsul tak melarang bila Suharso secara pribadi ingin mundur dari semua kegiatan KIB. Meski begitu, Arsul berharap Suharso tetap aktif dan berkontribusi bagi PPP. 

Baca Juga: Mardiono Ogah Mundur dari Kursi Wantimpres Tanpa Arahan dari Jokowi

2. Mardiono bantah ada perpecahan, klaim relasi dengan Suharso tetap baik

Waketum PPP Bantah Kabar Suharso Monoarfa Bakal Keluar dari KIBMenteri Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 18 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Sementara, Pelaksana Tugas (Plt) Ketum PPP, Mardiono, kembali menegaskan, meski Suharso dilengserkan dari kursi ketum, bukan berarti partai berlambang Ka'bah itu terbelah. Mardiono mengklaim bahwa PPP tetap solid. 

"Kalau selama ini dibangun narasi bahwa di PPP telah terjadi perpecahan, insyaallah itu tidak ada. Tidak ada perpecahan di PPP. Semuanya kompak dan solid. Hubungan kami dengan Pak Suharso Monoarfa tetap baik, karena beliau adalah guru, mentor dan sahabat saya," ujar Mardiono di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Pusat, pada 12 September 2022 lalu.

Ia menambahkan, tidak ada jarak dengan Suharso, meski Menteri PPN itu telah dilengserkan dari posisi ketua umum. Mardiono mengaku yakin PPP tetap akan solid. Apalagi PPP termasuk salah satu parpol tertua di Indonesia dan memiliki sistem kader. 

"Jadi, tentu siapapun pemimpinnya, kami semua tetap PPP. Prinsip para kader insyaallah tidak akan terpengaruh dengan proses-proses pergantian kepemimpinan," kata dia lagi. 

Menurut Mardiono, keputusan mukernas untuk mengganti Suharso demi kebaikan PPP itu sendiri. Bukan untuk kepentingan satu individu tertentu. 

Baca Juga: Airlangga Ogah Komentar soal Suharso Dilengserkan dari Kursi Ketum PPP

3. PPP lengserkan Suharso karena diterpa banyak masalah

Waketum PPP Bantah Kabar Suharso Monoarfa Bakal Keluar dari KIBWakil Sekjen DPP PPP, Achmad Baidowi ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Sabtu (23/11) dalam diskusi bertajuk "Efek Milenial Di Lingkaran Istana" (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Sementara, Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi, mengatakan, pergantian pucuk pimpinan di PPP itu salah satunya lantaran Suharso diterpa banyak permasalahan dalam waktu berdekatan.

Sebelum, Suharso dianggap telah menghina kiai dengan menyinggung amplop untuk pondok pesantren, ia juga pernah dituding menerima gratifikasi berupa fasilitas jet pribadi pada 2020 lalu. Suharso kemudian dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Menurut Baidowi, sosok ketum yang banyak didera masalah bakal berdampak buruk bagi parpol yang tengah dipimpinnya.

"Kalau parpol itu kan yang dilihat siapa ketua umumnya. Kalau parpol ketumnya si A pasti parpol tersebut melekat sosok si A. Orang seperti saya kan gak pernah dibaca menjadi satu-satunya simbol. Lain masalahnya bila ketumnya yang terus diterpa persoalan," kata pria yang akrab disapa Awiek itu di kantor KPU pada 12 September 2022. 

Ia memastikan, meski Suharso tak lagi menduduki posisi ketum, PPP siap memberikan posisi bagi Menteri PPN itu.

"Masih lah (posisi untuk beliau). Kan kami ini semua adalah kadernya Pak Suharso," ujarnya lagi. 

Baca Juga: Suharso Monoarfa: Bagi yang Tak Mau Konsolidasi, Minggir dari PPP!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya