Satgas: DKI Jakarta Sumbang 42 Persen Kasus COVID-19 Nasional

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, mengatakan Jawa-Bali masih menjadi penyumbang kasus virus corona terbanyak selama tiga minggu terakhir ini. Di Jawa-Bali, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan penyumbang kasus tertinggi.
"DKI Jakarta menyumbangkan 42 persen kasus nasional. Kasus di DKI Jakarta naik 138 kali lipat dalam 6 minggu," ujar Wiku, dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (11/2/2022).
1. Kasus di Banten naik 620 kali lipat dalam 6 minggu terakhir

Provinsi kedua yang menyumbangkan kasus terbanyak yaitu Jawa Barat sebesar 23,5 persen. Wiku menyebut, dalam enam minggu berturut-turut, kasus COVID-19 di Jawa Barat naik 336 kali lipat. Sedangkan, di posisi ketiga ada Banten yang menyumbangkan 14,31 persen kasus nasional.
"Banten merupakan provinsi dengan kenaikan kasus tercepat yaitu 620 kali lipat dalam 6 minggu terakhir," jelas Wiku.
2. Jawa Timur sumbang 5 persen kasus nasional

Lebih lanjut, Wiku menyampaikan bahwa Jawa Timur menjadi provinsi keempat yang jadi penyumbang kasus terbanyak. Dalam enam minggu terakhir, Jawa Timur menyumbang 5 persen kasus nasional dengan kenaikan kasus sebanyak 392 kali lipat.
"Keenam, Jawa Tengah yang menyumbangkan 3 persen kasus nasional. Terjadi kenaikan 67 kali lipat dalam 6 minggu terakhir. Terakhir, Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai penyumbang 1 persen kasus nasional. Kasus di DIY naik 51 kali lipat dalam 6 minggu," ucap Wiku.
3. Pemda diminta usahakan tak ada penambahan kasus dalam dua minggu ke depan

Melihat kenaikan di Banten, Bali, hingga Jawa Barat, Wiku menekankan pentingnya melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dalam PPKM level 3. Sebab menurutnya, kunci keberhasilan penurunan kasus adalah disiplin protokol kesehatan.
"Dengan kondisi yang demikian, usaha memperlambat naiknya kasus saja tidak cukup. Meskipun berat, pemerintah daerah harus mengusahakan agar tidak ada lagi penambahan kasus dalam dua minggu ke depan, atau kenaikan kasusnya sama dengan nol," ujar Wiku.